Senin, 26 Juni 2017

SHOLEH DAN SHOLEHAH ?

Apakah laki-laki sholeh atau wanita sholehah itu adalah mereka yang kuliahnya jauh di Timur Tengah atau perguruan Islam Nusantara lainnya yang bergelar Lc, S.Hi, S.Pdi atau S.Psi ?.

Ternyata bukan. Gelar dan tingkatan pendidikan tidak menjamin seseorang menjadi sholeh atau sholehah, akan tetapi itu hanyalah sebagai wasilah untuk ia menjadi sholeh dan sholehah.

Apapun pendidikannya dan dimanapun belajarnya, bukan standar baku untuk kesholahan atau kesholehahan seseorang.

Tapi Rasulullah SAW memberi tahu kita cirri-ciri, siapa mereka laki-laki sholeh dan wanita sholehah yang dengan mereka, Sorga itu terasa begitu dekat ( hehehehe…)

·         Laki-laki sholeh.

Rasulullah SAW bersabda:

" Yang paling sempurna imannya di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya. Dan yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik kepada istri-istrinya." (HR Tirmidzi).

Ternyata tanda kesempurnaan Iman dan kesholehan seorang laki-laki terletak kepada "Baiknya Akhlak".

Kenapa Akhlak?
Karena kesempurnaan akhlak akan mengantar seseorang mengenal Rabnya, itulah sebabnya Rasulullah SAW mengatakan bahwa tujuan beliau diutus adalah untuk menyempurnkana akhlak manusia.

Kenapa Akhlak?
Karena Rasulullah SAW pernah ditanya tentang amalan apa yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam Sorga, Rasulullah SAW menjawab " Takwa dan Akhlak yang baik" (HR. Tirmidzi)

Nah disaat banyaknya orang yang berharap seseorang yang dengann bersamanya Sorga itu terasa dekat, inilah ciri-ciri mereka " Berakhlak yang baik".

·         Wanita Sholehah.
Kebanyakan hadits-hadits yang berkaitan dengan kesholehahan seorang wanita lebih banyak memposisikan diri mereka sebagai istri, mari kita lihat.

Rasulullah SAW bersabda: "Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki? ialah istri sholehah, yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya". (HR. Abu Dawud).

Pertama: Menyenangkan jika dipandang.
Haruskah cantik?. Tidak harus secantik polesan artis, minimalnya enak dipandang dan menyejukkan mata.

Kedua: Taat jika diperintah.
Bahasa orang sekarang "Penurut", tidak banyak cincong dan siap berjuang bersama menghadapi kerasnya gelombang arus kehidupan (cieee…).

Ketiga: Menjaga kehormatan.
Karena kehormatan seorang wanita adalah harga yang sangat mahal dalam agama ini. Cara berpakaian, berbicara, berjalan, melihat dan semua tindak tanduk lainnya sesuai tuntutan agama.


Jika seseorang telah mendapatkan wanita tersebut, sungguh Allah SWT telah mengkaruniakan kepadanya surga sebelum surga. 

KEJUJURAN DAN CINTA

Dikisahkan bahwasannya pada suatu ketika Abu Aqil menunaikan ibadah haji. Ia merupakan seorang ahli ilmu dan yang faqir dan tidak punya apa-apa kecuali perlengkapan pas-pasan untuk haji saja. Ketika menunaikan ibadah haji, ia menemukan sebuah kalung mutiara yang jika dijual bisa menjadikan seseorang kaya raya.

Maka ia mencari-cari pemilik kalung tersebut di kerumunan jemaah haji, sehingga seseorang mengatakan kepadanya bahwa ada seorang Kakek yang sudah tua mencari kalungnya yang hilang.

Maka Abu Aqil mendatangai Kakek tersebut dan menanyakannya:
" Apa anda mempunyai sebuah kalung ? "
Kakek itu menjawab " Iya".
" Apakah hilang ? "
Kakek itu menjawab " Ya "
" Bagaimana ciri-cirinya"
Kakek tersebut menjelaskan ciri-cirinya dan ia pun memberikan pada Kakek tersebut
" Ambillah, ini adalah kalungmu dan saya sudah mencari-carimu semenjak dari awal haji dulunya".
-
Saat musim haji berakhir, Abu Aqil menuju ke Baitul Maqdis dan melewati Syam sebelum pulang ke kampung halamannya. Maka sampailah ia disebuah mesjid di Halab dalam cuaca yang begitu dingin menusuk dan menunaikan sholat di sana. Ia tak memiliki apa-apa, berada dalam keadaan lapar hingga akhirnya ia tertidur di mesjid tersebut.

Pada saat subuh datang, masyarakat melihat Abu Aqil yang sudah berada duluan di dalam mesjid. Mereka memintanya untuk mengimami mereka sholat subuh dan kemudian mereka mengatakan bahwasannya Syeikh yang biasa menjadi imam sholat telah meninggal dan tak ada yang bisa mengimami sholat di antara mereka. Setelah subuh pertama tersebut, mereka meminta Abu Aqil agar lebih lama lagi bersama mereka dan mengimami sholat, hingga berjalan beberapa waktu lamanya.

Hingga pada suatu hari, jamaah bercerita kepada Abu Aqil bahwasannya Syeikh yang biasanya menjadi imam di mesjid tersebut meninggalkan seorang anak perempuan yang belum menikah. Maka jamaah mesjid menawarkan kepada Abu Aqil untuk menikahinya agar nantinya Abu Aqil bisa tinggal besamanya dan mengimami mereka sholat.

Abu Aqil menjawab, " Ya saya mau menikahinya, akan tetapi saya tidak punya apa-apa, saya seorang yang miskin".
Para jamaah menjawab," Insyaallah dia adalah wanita yang baik, sholehah dan kehidupannya juga cukup. Dia mempunyai sebuah rumah peninggalan ayahnya yang hanya dia tinggalinya seorang diri, kami akan membantumu untuk menikahkanmu dengannya".

Berkat bantuan jamaah, akhirnya Abu Aqil menikahi wanita tersebut dan tinggal bersamanya kemudian dinobatkan menjadi Imam sholat bagi jamaah di mesjid tersebut.
-
Hingga suatu hari Abu Aqil melihat kalung yang dulunya ia temukan sewaktu haji dipakai oleh istrinya.
Maka Abu Aqil berkata: Subhanallah, dari mana engkau mendapatkan kalung mutiara ini ?.
Istrinya menjawab," Kalung ini adalah milik ku".
"Bagaimana mungkin bisa ini adalah kalungmu",
Maka Abu Aqil menceritakan peristiwa saat ia berhaji dulunya dan mendapatkan kalung tersebut dan ia memberikannya kepada seorang Kakek tua.

Maka tak kala Abu Aqil menceritakan peristiwa itu, istrinya berkata, " Kakek tua itu adalah Ayahku"

Maka istrinya mengatakan," Sesungguhnya Ayah saya pernah berdoa: Ya Allah, nikahkanlah anak perempuan saya ini dengan laki-laki seperti pemuda yang telah mengembalikan kalung ini kepada saya"

"Ayah saya juga telah menceritakan peristiwa di musim haji tersebut dan memujimu dengan sifat amanahmu. Maka Ayah saya berdoa agar saya menikah dengan seorang laki-laki seperti dirimu. Akan tetapi Ayah saya tidak pernah mengetahui, bahwasannya Allah menjawab doanya dan mempertemukanku dan menikahkanku dengan dirimu sesungguhnya.

*, Begitulah balasan tunai bagi mereka yang menunaikan amanah, bahwasannya balasan yang akan diberikan Allah lebih besar dari pada sebuah amanah yang kita tunaikan. Namun jika sebuah amanah telah disia-siakan, maka tunggulah kehancuran *.


#Amanah membawa berkah =D

DOA IBU

Seorang berkata, " Saya tidak pernah keluar dari kampung tanah kelahiran saya untuk bekerja selama Ibu saya masih hidup".

Kemudian ia lanjut bercerita," Setamatnya dari kuliah, saya berazam untuk akan selalu dapat bersama Ibu setiap harinya walaupun itu hanya untuk ngobrol sejenak. Ibu dan Ayah adalah permata hati bagi saya, tidak mudah bagi mereka untuk membiayai hidup dan kuliah saya hingga sampai saat ini. Sekarang saya hanya punya Ibu, beliau juga sudah sangat tua sekali, dan saya ingin mendapatkan kesempatan terakhir untuk mencoba membalas kasih sayang yang pernah ia berikan pada saya, walau saya tau semuanya tak akan pernah lunas terbayar".

" Hingga suatu ketika saya mendapatkan tawaran bekerja di sebuah perusahaaan ternama, namun berada di luar kota yang tentunya akan membuat saya berjauhan dari Ibu, akhirnya saya tolak dan saya merasa cukup dengan pekerjaan yang saya rintis saat ini".

" Ketika masa untuk menikah telah datang, saya mencoba melamar seorang gadis teman kuliah saya dulu, namun gagal. Dia mensyaratkan agar saya tinggal bersamanya setelah menikah di tempat kelahirannya yang berjarak sangat jauh dengan tempat tinggal Ibu saya, tentu saya menolak. Akhirnya saya memilih wanita cantik yang berada dalam satu kota tempat tinggalku yang dengan itu saya bisa bertemu dengan Ibu setiap hari".

" Namun masyaallah luar biasa, pekerjaan yang saya jalani saat ini berkembang sangat pesat, hingga saat ini setelah dua puluh tahun wafatnya Ibu. Semua menjadi mudah dan berkah berkat doa Ibu". Kini Ia menjadi pimpinan sebuah perusahan besar di tanah Arab sana.
-

Itulah sepenggalan kisah yang saya dengar yang saya tidak tahu pasti kebenaran kisah tersebut. Namun ada satu pesan menarik yang disampaikan 

SIAPA YANG SAYA IKUTI ?

** Imam Syafi'i pernah ditanya," Wahai Imam, bagaimana kita mengetahui kebenaran di zaman penuh fitnah?"

Imam Syafi'i menjawab: " Perhatikan panah-panah musuh (ditujukan kepada siapa), maka akan menunjukkan siapa pengikut kebenaran".**

Disaat banyaknya ulama dihina, para ustadz dibenci, dan penyuara kebaikan dikatakan pemecah belah umat dan ditangkapi, maka ketahuilah mereka yang dihina, dibenci dan dikatakan pemecah belah umat itulah adalah petunjuk jalan kebenaran bagi kita, sebagaimana yang dikatakan Imam Syafi'i.  

Kebaikan dan kebenaran selamanya tidak akan pernah kosong dari perlawanan dan musuh, disaat kita melihat banyaknya para pembenci melancarkan serangannya kepada para Ulama, Ustadz dan mereka yang menyuarakan kebenaran, maka ikutilah jalan mereka yang dibenci tersebut karena merekalah pejuang kebenaran sesungguhnya berdasarkan pesan Imam Syafi'i.

Saat Ulama berkata," Selamatkan umat dari perusakan aqidah, haram hukumnya mengucapkan selamat natal dan memakai atribut-atribut natal". Kemudian kita melihat seseorang yang dianggap Ustadz mengatakan " Ulama ini pemecah belah umat dan tidak toleran", maka saat itu terlihatlah jalan yang terang bagi kita, siapa yang akan diikuti dan siapa yang akan ditinggalkan, bahwasannya kebenaran akan selalu dimusuhi dan dianggap pemecah belah umat.

Saat Ulama berkata," Syiah itu berbahaya bagi akidah kaum muslimin, bentengi akidah keluarga kita dari kesesatan syiah". Kemudian seseorang yang dianggap Ustadz berkata," Itu perkataan penebar kebencian", maka saat itu terang sudah jalan kita, mana yang harus diikuti dan mana yang harus ditinggalkan.

Saat Ulama berkata," Penista agama harus dihukum dan dipenjara ", maka seseorang yang dianggap Ustaz berkata," Ah, kok masalah gituan dibesar-besarkan, ada unsur politik", maka saat itu terang sudah jalan kita, mana yang harus diikuti dan mana yang harus ditinggalkan.


Begitulah seterusnya, sebuah kebenaran tidak akan pernah kosong dari penentang dan lawan. Maka kuatkanlah pijakan kaki kita berada dibarisan para Ulama yang menyeru kepada kebenaran. Karena jalannya para ulama adalah jalan keselamatan. 

STYLE IKHWAH GAUL

·         Laki-laki keren itu harus selalu tampil harum dan wangi.
Karena Rasulullah SAW menyenangi wangi-wangian, beliau bersabda: "Kesenangan dunia yang paling aku sukai adalah wanita dan minyak wangi" (HR. Tirmidzi).

Berbeda dengan wanita, Rasulullah menganjurkan laki-laki memakai wangi-wangian yang sangat harum baunya. Beliau bersabda: " Sesungguhnya minyak wangi bagi laki-laki itu adalah yang kuat baunya dan tidak mencolok warnanya, sedangkan minyak wangi bagi wanita itu kuat warnanya dan tidak mencolok baunya". (HR Tirmidzi).

·         Laki-laki keren harus berjenggotkah ?.
Jika rambut adalah mahkota bagi wanita, maka jenggotlah mahkotanya laki-laki. Maka siapa rela mahkotanya dicukur habis ( hehehe ). Intinya berjenggot adalah sunnah Rasulullah dan laki-laki yang berjenggot akan terlihat akan lebih tampan dan awet muda. Anda tidak percaya? Silahkan pada istri anda, (tapi jangan istri orang ya…) =D.

Apa harus panjang?. Kalau belum bisa panjang-panjang, jagalah seberapa bisa. Yang penting, harus tetap rapi ya Bro…

·         Isbal ?
Nah maslah isbal atau memanjangkan pakaian ini kalau kita tidak membahas dengan hati yang jernih, bisa bikin ribet ini. Maka kita lihat saja ulama-ulama yang kalem dalam memahami hadis larangan isbal ini.

Kenal Imam Nawawi? Itu yang menulis kitab " Riyadus Sholihin dan Syarah Shohih Muslim" yang biasa kit abaca di mesjid-mesjid kita.

Atau kenal Imam Ibnu Hajar Al-Asqolani? Beliau adalah pensyarah kitab Shohih Bukhari terbaik sepanjang zaman. Bayangkan, lebih dari 50 banyaknya ulama yang mencoba mensyarah Kitab Shohih Bukhari, beliaulah yang terbaik. Nama kitabnya "Fathul Bari".

Apa kata Ulama Rabbani ini?
Mereka mengatakan, isbal itu haram jika diikuti dengan kesombongan. Jadi kalau tampa kesombongan, maka hilanglah keharamannya. Tapi kalau kita sengaja memanjangkan pakaian untuk kesombong, nah ini yang gak boleh. Begitu  juga orang yang tidak isbal tapi sombong, juga tidak boleh.

Intinya jauhi sifat sombong. Oke Bro…

·         Pakai Jalabiah Arab ?
Nah akhir-akhir ini kita lihat, sudah mulai banyak yang memakai "jalabiah" di tempat-tempat kita, akhirnya sudah menjadi pemandangan yang biasa, maka aman. Tapi keren lho kalo pakai jalabiah itu. Saya juga salah satu yang lebih nyaman pakai jalabiah. ( hehehe ).

Tapi perlu diperhatikan kalau ditempat yang belum terbiasa masyarakatnya dengan pakaian seperti itu, jangan dipakasakan. Takut fitnah ( pakai "ef" bukan "pe" ).

Imam Ahmad Bin Hanbal pernah menegur seseorang yang berpakaian ala ke Arab-Araban ketika di Baghdad. Beliau memanggilnya dan memarahinya sambil berkata berkata: " Tidakkah cukup bagimu pakaian orang-orang Baghdad ini engkau pakai?", sehingga pintu fitnah itu tertutup.

·         Pakai cincin ?
Saat wanita diperbolehkan memakai cincin emas, laki-laki disunnahkan pakai cincin perak. Tapi jangan sampai salah pasang ya sob. Sayyiduna Ali Karromallahu wajhah  mengatakan bahwa Rasulullah melarangnya memakai cincin di jari telunjuk dan jari tengah.

Jadi laki-laki itu lebih baik memakai cincin di jari manis atau kelingking dan urusan tangan yang mana kiri atau kanan, dua duanya sama-sama diperbolehkan, begitu kata Imam Nawawi.

Jadi sudah siap menjadi laki-laki keren di tahun 2017 ?

Mari persiapkan diri.