Senin, 26 Juni 2017

ULAMA DAN JERUJI BESI

Nabi Yusuf memilih dipenjara dari pada harus menaati ajakan tuannya kepada kemaksiatan. Nabi Yusuf berkata: Wahai Robku, penjara lebih aku sukai dari pada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak engkau hindarkan dariku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk memenuhi keinginan mereka dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh. (QS Yusuf: 33).

Imam Abu Hanifah pernah ditawari menjadi Qhadi namun dengan tegas beliau menjawab tidak. Kekuasaan politik yang saat itu dikuasi pemimpin yang zholim, akan memanfaatkan ketersohoran seorang Ulama demi mendukung kebijakan-kebijakan yang berada di luar batas keadilah. Akhirnya penolakan itu berhadiah penjara dan jeruji besi.

Khalifah Abu Ja'far pernah melarang Imam Malik untuk menyampaikan sebuah hadits, dengan alasan politis karena akan merugikan posisinya. Namun seorang Ulama sekelas Imam Malik paling pantang dibungkam dari kebenaran.  Bahkan setelah mendapatkan larangan tersebut, setiap kali beliau memulai majelis, hadis tersebutlah yang pertama kali beliau sampaikan, sehingga membuat Abu Ja'far marah. Kemudian Imam Malik dihadiahi sebuah hukman sehingga tanggannya kaku oleh kerasnya cambukan.

Imam Ahmad Bin Hambal lebih menyukai penjara dari pada harus menggadaikan aqidahnya kepada penguasa yang zhalim. Kekuatannya dalam mempertahankan akidah dan kebenaran menjadikannya syahid di dalam jeruji besi setelah menerima penyiksaan yang begitu berat.

Buya Hamka pernah mendekam di penjara karena fitnah, ketika beliau mencoba menyuarakan kebenaran. PKI yang saat itu berkuasa membuat Islam terpinggirkan yang akhirnya Presiden Soekarno membubarkan partai Islam Masyumi. Namun selama dipenjara Buya Hamka menghadiahi umat ini dengan sebuah kitab tafsir yang fenomenal, "Tafsir Al-Azhar".

-
Apakah dengan dipenjaranya para Ulama menjadikan mereka hina dan bungkam?. Tidak!! Bahkan mereka akan semakin dihormati dan dicintai umat. Semangat dakwah mereka tidak akan pernah terhalang oleh jeruji-jeruji besi, tidak akan pernah beku oleh dinginnya hawa pejara, tidak akan terhenti oleh kerasnya siksaan. Bahkan mereka semakin yakin, jalan itu semakin terlihat dan terang-benderang.

Penjara bukanlah tempat yang ditakuti oleh para Ulama, lembaran-lembaran sejarah telah mencatat tidak sedikit dari para Ulama dipenjara berhasil membakar semangat juang para pewaris dakwah setelahnya, dan tidak sedikit dari mereka telah menghasilkan karya besar dan fenomenal selama mendiami jeruji besi.

Ustadz saya dulu pernah menyampaikan sebuah Anekdok atau apalah namanya, beliau berkata" Antum belum dikatakan sebagai Ulama sebelum antum pernah mendiamai jeruji besi".

Mungkin benar apa yang beliau sampaikan, perjuangan para ulama akan selalu dihadapi dengan kepetingan penguasa dan nafsu kekuasaan dan hal tersebut adalah hal yang paling dibenci oleh para Ulama.

Para ulama tidak pernah mengkhawatirkan keselamatan diri mereka selama dakwah ini tegak kokoh berdiri. Jika mereka mati di atas kezholiman para penguasa, mereka akan tersenyum menyambut panggilan Robnya dalam kesyahidan, namun hati mereka menangis memikirkan nasib penerus dakwah yang mereka tinggalkan. Yang khawatir, jika mereka menyerah dari kezhaliman, akan menjadikan perjuangan ini melemah, karena para Ulama ibarat pembawa bendera dalam sebuah perperangan. Merekalah para ulama penyemangat juang para pencinta sorga.

* Kriminalisasi yang diterima Habib Riziq saat ini sudah lama saya bayangkan akan terjadi, saat-saat mula Si Penista agama mulai meracuni keharmonisan tatanan kerukunan di negeri ini.  Bahkan saya memprediksi jika saja Si Penista Hoax itu menang dalam pemilu Pilkada kemaren, kriminalisasi yang akan diterima para ulama akan lebih keji dari yang sekarang kita saksikan _Wallahu 'alam_. Namun Allah SWT maha kuasa dengan segala kehendaknya, Allah memenangkan pemimpin muslim.

Pada awal-awal kasus ini muncul, saya pernah menulis tulisan diatas. Melalui tulisan ini saya meyakini bahwa Ulama dan Jeruji besi dua sahabat yang tak terpisahkan. Bukan mereka para Ulama yang mengharapkan hal itu, akan tetapi perjuanganlah yang menuntut mereka untuk selalu bersahabat dengan jeruji besi.

0 komentar:

Posting Komentar