Senin, 26 Juni 2017

WAHAI PARA IBU, JIKA ENGKAU MARAH PADA ANAKMU

Imam As-Suyuti mengisahkan bahwasannya Imam Zamakhsyari, penulis tafsir fenomenal "Al-Kassyaf" hanya memiliki satu kaki akibat diamputasi setelah mengalami kecelakaan dari tunggangannya. Imam Zamakhsyari mengatakan, hal itu terjadi karena doa sang Ibunya yang diijabah Allah SWT.

Semasa kecilnya, Sang Imam memiliki seekor burung pipit dan ia mengikat kaki burung tersebut dengan benang. Saat bermain-main, burung tersebut terlepas dari tangannya dan terbang, ia pun mengejarnya sehingga ia memperoleh benang yang terikat pada kaki burung tersebut. Kemudian Zamakhsyari kecil menarik benang tersebut dengan kuat sehingga kaki burung tersebut patah sehingga terpisah dari badannya.

Melihat perilaku anaknya, Ibunda Zamakhsyari marah besar dan berkata: " Semoga Allah memotong kakimu sebagaimana engaku memotong kaki burung tersebut.

Ketika Imam Zamakhsyari tumbuh dewasa, kecintaannya pada ilmu mejadikannya selalu berpetuanglang dalam mencari ilmu. Saat menuju perjalanan ke Bukhara, ia jatuh dari tunggangannya dan kakinya patah, sehingga tidak mungkin lagi untu disembuhkan. Solusi akhir dari pengobatannya adalah kakinya harus diamputasi dan dipotong.
-
Wahai para Ibu…
Tahanlah perkataan anda kepada anak-anak saat marah.
Bisa jadi penyebab kegagalan mereka dalam pelajaran, kenakalan yang mereka perbuat, dan sulitnya mereka menerima nasehat; disebabkan oleh ungkapan dan umpatan jelek para Ibu yang secara sadar atau tidak sadar mereka ungkapkan saat memarahi anak-anaknya. Karena ungkapan jelek dalam kemarahan para Ibu bisa menjadi doa yang diijabah oleh Allah SWT.

Bukankah Rasulullah SAW telah bersabda:

"Janganlah kalian mendoakan keburukan kepada diri kalian, janganlah mendoakan buruk kepada anak-anak kalian, janganlah mendo`akan buruk kepada harta-harta kalian; janganlah sampai (doa buruk kalian itu) bertepatan dengan waktu Allah mengabulkan doa, oleh karenanya Allah akan mengabulkan doa (buruk) kalian tersebut." (HR. Muslim).

Kemudian Rasulullah SAW juga bersabda:

"Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi (kemakbulannya), yaitu doa orang tua, doa orang yang bepergian (safar), dan doa orang yang dizalimi." (HR Abu Daud).

-

Doakanlah setiap kebaikan kepada anak-anak kita walau dalam keadaan marah sekalipun. Bisa jadi doa kebaikan yang kita panjat saat memarahi mereka diijabah oleh Allah dan merubah buruknya tingkah laku anak-anak kita menjadi kebaikan dan kesuksesan.

Bukankan kita pernah mendengar, kalau dulunya Syeikh Abdurrahman As-Sudais, Imam Masjidil Haram saat ini juga anak yang nakal. Saat kanak-kanaknya, Syeikh Sudais kecil pernah memasukkan pasir pada makanan yang dihidangkan Ibunya yang baru saja selesai beliau masak.

Kebayangkan marahnya bagaimana?
Seharian masak capek-capek, belum lagi biaya yang dikeluarkan, namun Ibunda Sang Imam adalah Ibunda yang cerdas.

Beliau tidak marah??
Ya tentunya marah, namun marahnya dikendalikan kepada ungkapan yang positif yang mengantarkan Syeikh Abdurrahman As-Sudais menjadi Imam Besar Mesjidil Haram seperti saat ini. Ya, Allah SWT mengabulkan doa Ibundanya saat marah tersebut, beliau berucap sambil menahan amarah "Semoga Allah menjadikanmu Imam Mesjidil Haram".

Bayangkan jika saja saat itu Ibunda Syeikh Sudais berdoa dengan doa yang jelek dan Allah mengijabahnya. Mungkin saat ini kita tidak dapat mendengar suara merdu beliau saat mengimami jutaan jamaah di Masjidil Haram.
-
Wahai para Ibunda…

Doakanlah segala kebaikan kepada anak-anakmu walau dalam keadaan marah sekalipun. 

0 komentar:

Posting Komentar