
Dalam kitab-kitab "Qowaid
Fiqhiyah" pada Bab Niat, hal ini sering kali dicontohkan. Seseorang masuk Mesjid
bisa jadi hanya untuk sekedar beristirahat dari lelahnya pekerjaan, maka ia
mendapatkan apa yang ia niatkan yaitu istirahat. Namun disisi lain jika seseorang
memasuki Mesjid dengan niat I'tikaf meskipun dia dalam keadaan lelah sehingga
dapat beri'tikaf sembari beristirahat, maka ia mendapatkan pahala I'tikaf dan
melepas lelah sekaligus. Inilah salah satu esensi dari niat itu, membedakan
antara adat kebiasaan dengan ibadah yang akhirnya akan berpengaruh kepada
nilai.
Berapa lama seseorang mesti di
dalam Mesjid sehingga dihitung sebagai I'tikaf?
Salah satu dari syarat I'tikaf
adalah berdiam diri di Mesjid walaupun sejenak. Jika seseorang misalkan masuk
Mesjid kemudian duduk sebentar, maka itu telah dihitung sebagai I'tikaf selama
ia meniatkannya. Mudah bukan….
Maka mari raih kemuliaan dan
keberkahan bulan Ramadhan dengan selalu memasang niat I'tikaf setiap kali kita
masuk Mesjid. Para pegawai kantoran yang beristirahat di siang hari dan melepas
lelah di dalam Mesjid, pasang niat I'tikaf, para pedagang saat istirahat sholat
dan masuk Mesjid, pasang niat I'tikaf, para pejalan kaki tak kala merasakan
lelah, masuk Mesjid dan pasang niat I'tikaf.
0 komentar:
Posting Komentar