Beberapa waktu
yang lalu saya menemui tulisan ini di dinding sebuah sekolah di pusat kota
Kairo. Yang maksudnya lebih kurang begini:
"Ibu adalah
madrasah (utama), jika engkau mempersiapkannya; maka engkau telah mempersiapkan
generasi terbaik yang tangguh"
Kemudian, saya teringat kepada sesosok Ulama, yang saat ini salah satu
dari karyanya dalam garapan saya (semoga cepat kelar), beliaulah Syeikh Ahmad
Az-Zahid, seorang ulama yang hidup pada abad ke 8 Hijrah.
Beliau adalah seorang ulama yang memiliki perhatian khusus kepada kecerdasan
para Ibu. Beliau memiliki pengajian khusus yang hanya dihadiri oleh para wanita
saja. Bisa dikatakan, saat itu inilah pengajian khusus pertama yang diperuntukkan
untuk kaum Ibu. Tentunya salah satu tujuan beliau adalah untuk mempersiapkan
generasi terbaik.
-
Saya selalu tertarik untuk membaca, melihat dan mendengar segala hal
yang berhubungan dengan kesuksesan para Ibu dalam mencetak generasi-generasi
hebat. Karena saya meyakini, dibalik kesuksesan seseorang, pasti ada sosok Ibu
yang hebat yang selalu mendoakan dan mendukung.
-
Ibunda Imam Abu Hanifah…
Dalam sebuah kisah yang sangat masyhur disebutkan bahwasannya kedua
orang tua Imam Abu Hanifah adalah dua orang insan yang dipertemukan dalam
sebuah ketaatan. Ayahnya adalah seorang yang selalu menjaga perutnya dari
segala makanan yang haram dan Ibunya adalah seorang wanita sholehah yang selalu
menjaga, mata, telinga, tangan, kaki dan lisannya dari perkara-perkara yang
haram.
Sehingga dari pasangan sholeh ini lahir generasi terbaik pada zamannya
Imam Abu Hanifah, Nu'man bin Tsabit ra, salah seorang Imam Mazhab yang empat
yang hingga saat ini fiqih dan ilmunya masih dipakai oleh jutaan umat manusia.
-
Ibunda Imam Malik…
Tak kala Imam Malik memasuki masa kanak-kanak, Ibunya memasangkan
kepadanya sebuah sorban dan jubah layaknya seorang Ulama. Sang bunda berkata:
" Wahai Malik pergilah ke majelisnya Rabi'ah dan belajarlah adab darinya
sebelum engkau mempelajari Ilmunya". Sehingga saat ini semua umat muslim
dari barat ke timur mengenal nama Imam Malik ra.
-
Ibunda Imam Syafi'i…
Ibunda Imam Syafi'i adalah seorang wanita yang cerdas dan faqih. Suatu
ketika ia diminta oleh hakim untuk memberikan kesaksian bersama seorang wanita
yang lain. Maka sang handak memisahkan antara Ibunda Imam Syafi'i dengan wanita
yang lain untuk mendengarkan kesaksian keduanya dengan terpisah. Ibunda Imam
Syafi'i dengan kecerdasannya tidak menerima hal itu karena hal tersebut
menyalahi ketentuan syariat. Beliau membacakan sepotong ayat dalam surat
Al-Baqoroh ayat 282:
"… Jika tidak ada dua orang laki-laki, maka boleh dengan seorang
laki-laki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu redhoi, supaya
jika seorang lupa, maka yang seorang mengingatkannya…".
Akhirnya sang hakim mengagumi kecerdasan Ibunda Imam Syafi'i dan
mengabulkan penolakannya untuk dipisah.
Konon dikatakan karena kecintaan Imam Syafi'i kepada Ibundanya, ia
menulis sebuah buku yang sangat fenomenal hingga saat ini yang beliau beri nama
"Al-Um" yang artinya "IBU".
-
Ibunda Imam Ahmad Bin Hambal…
Imam Ahmad bin Hanbal hidup dalam keadaan yatim, ayahnya meninggal pada
usia 30 tahun dan Ibunya lebih muda dari usia ayahnya. Walaupun telah ditinggal
suami tercinta dalam usianya yang sangat muda, Ibunda Imam Ahmad memilih tidak
menikah lagi demi sang anak. Ia hanya ingin memenuhi segala kebutuhan lahir dan
batin pendidikan dan agama anaknya. Usaha Ibunda Imam Ahmad bin Hanbal tidaklah
sia-sia, Imam Ahmad tumbuh dewasa dan menjadi Ulama yang kitab-kitabnya selalu
dibaca dan dipelajari hingga kini.
Konon dikatakan, Imam Ahmad Bin Hambal menikah pada usia yang sudah
cukup lanjut yang disebabkan kecintaanya kepada Ibunya, sehingga hari-harinya
disamping menyampaikan Ilmu juga untuk merawat Ibunya.
-
"Jika saja Ibu adalah Madrasah, maka Ayahlah Kepala
Sekolahnya".
Sebuah Madrasah favorit jika dikelola oleh seorang Kepala Sekolah yang
berkompeten dan berkreadibilitas, maka Madrasah itu akan dapat menghasilkan
alumni yang tangguh, kuat dan cerdas. Maka kenalilah diri kita masing-masing…".
0 komentar:
Posting Komentar