Senin, 26 Juni 2017

DOA IBU

Seorang berkata, " Saya tidak pernah keluar dari kampung tanah kelahiran saya untuk bekerja selama Ibu saya masih hidup".

Kemudian ia lanjut bercerita," Setamatnya dari kuliah, saya berazam untuk akan selalu dapat bersama Ibu setiap harinya walaupun itu hanya untuk ngobrol sejenak. Ibu dan Ayah adalah permata hati bagi saya, tidak mudah bagi mereka untuk membiayai hidup dan kuliah saya hingga sampai saat ini. Sekarang saya hanya punya Ibu, beliau juga sudah sangat tua sekali, dan saya ingin mendapatkan kesempatan terakhir untuk mencoba membalas kasih sayang yang pernah ia berikan pada saya, walau saya tau semuanya tak akan pernah lunas terbayar".

" Hingga suatu ketika saya mendapatkan tawaran bekerja di sebuah perusahaaan ternama, namun berada di luar kota yang tentunya akan membuat saya berjauhan dari Ibu, akhirnya saya tolak dan saya merasa cukup dengan pekerjaan yang saya rintis saat ini".

" Ketika masa untuk menikah telah datang, saya mencoba melamar seorang gadis teman kuliah saya dulu, namun gagal. Dia mensyaratkan agar saya tinggal bersamanya setelah menikah di tempat kelahirannya yang berjarak sangat jauh dengan tempat tinggal Ibu saya, tentu saya menolak. Akhirnya saya memilih wanita cantik yang berada dalam satu kota tempat tinggalku yang dengan itu saya bisa bertemu dengan Ibu setiap hari".

" Namun masyaallah luar biasa, pekerjaan yang saya jalani saat ini berkembang sangat pesat, hingga saat ini setelah dua puluh tahun wafatnya Ibu. Semua menjadi mudah dan berkah berkat doa Ibu". Kini Ia menjadi pimpinan sebuah perusahan besar di tanah Arab sana.
-

Itulah sepenggalan kisah yang saya dengar yang saya tidak tahu pasti kebenaran kisah tersebut. Namun ada satu pesan menarik yang disampaikan 

0 komentar:

Posting Komentar