Senin, 26 Juni 2017

MEMBANGUN MASA DEPAN

Masa depan sesungguhnya adalah saat nyawa tak lagi bersemayam di tubuh, jantung tak lagi berdetak dan liang lahat tertutup rapat. Kalau saja masa depan yang kita pahami sebatas hidup mewah dan punya rumah dan semua kebutuhan tercukupi, sungguh terlalu singkat itu semua, tapi bangunlah masa depan itu kokoh dan kekal di Surga nantinya.

Anak adalah aset masa depan yang paling berharga, mereka bisa menjadi penyelamat masa depan seseorang dari gerogotan api neraka dengan rahmat Allah, namun ia juga bisa menjadi penyeret mereka yang lalai dengan masa depan mereka (read: akherat) kepada panasnya api neraka. Seorang anak bisa menjadi musibah bagi orang tuanya, namun ia juga bisa menjadi rahmat dan penolong.
-
Seseorang pernah datang kepada Umar Bin Khatab  dan mengadukan anaknya,“Anakku ini benar-benar telah durhaka kepadaku”.

Umar Bin Khatab pun berkata kepada sang anak, “Apakah engkau tidak takut kepada Allah dengan durhaka kepada Ayahmu, Nak? Karena itu adalah hak orang tua”.

“Wahai Amirul Mukminin, Bukankah anak juga punya hak atas orang tuanya?”.

 “Benar, haknya adalah memilihkan ibu yang baik, memberi nama yang bagus, dan mengajarkan Al-Quran”.

“Demi Allah, Ayahku tidak memilihkan ibu yang baik untukku. Ibuku adalah hamba sahaya jelek, berkulit hitam yang dibelinya dari pasar seharga 400 dirham. Ia tidak memberi nama yang baik untukku. Ia menamaiku Ju’al (sejenis kumbang). Dan dia juga tidak mengajarkan Al-Quran kepadaku kecuali satu ayat saja.” 

Umar menoleh ke sang Ayah dan berkata, “Engkau mengatakan anakmu telah durhaka kepadamu tetapi engkau telah durhaka kepadanya sebelum ia mendurhakaimu. Enyahlah dari hadapanku!”.

Bangun masa depan dengan memberikan hak-hak anak:
·         Ibu yang baik.
·         Nama yang bagus.
·         Mengajari ilmu agama.

-
Wajah tanpa dosa, menyejukkan dan ngangenin.
Model spesial "Muhammad Ziyad Al Faza", semoga tumbuh menjadi anak yang sholeh.

0 komentar:

Posting Komentar