Senin, 26 Juni 2017

NAK, ZAKATMU IBU SAJA YANG BAYAR YA ?

Benarlah pepatah mengatakan: "Kasih Ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang panggolan"

*(Panggolan=Penggalan=Galah).
-
Tahun ini, sudah masuk tahun ke tujuh saya berlebarann jahu; tidak bersama orang tua dan keluarga.

Sedih?
Ya tentu…

Tapi saya selalu meyakini, suatu saat kebahagiaan itu akan kembali. Jika itu tidak di dunia, semoga Allah menggantikan kebahagian itu di akhirat kelak; kebahagian di atas kebahagiaan yang ada saat ini. Amin…
-
Kewajiban orang tua menanggung beban zakat fitrah anak-anaknya hanyalah sampai mereka baligh dan sudah bisa berusaha sendiri dalam hal mencari nafkah. Namun seringkali banyak orang tua selalu berharap anaknya tetap kecil sehingga mereka selalu dapat mencurahkan kasih sayang seutuhnya pada mereka, walaupun itu hanya dengan 2,5 kg beras zakat fitrah.

Sekarang saya sudah masuk seperempat abad, sudah tujuh tahun juga saya berlebaran dirantau, orang dan selama itu jualah selalu beliau mengatakan dan bertanya sehari sebelum Idul Fitri: "Nak, Zakat fitrahnya Ibu saja yang bayar ya?".
-
Saya sering kali merenung dalam balutan kesyukuran, begitu mulia Allah menciptakan kelembutan dan kemurnian cinta dalam hati seorang Ibu. Cintanya selalu hadir dengan utuh dan sempurna, walaupun terkadang terkadang banyak anak seringkali melupakannya.

Ibu adalah makhluk pemalu, Ia bahkan malu untuk meminta pada anaknya sendiri; darah dagingnya sendiri. Malu untuk minta tolong, malu untuk minta ini dan minta itu, karena mereka adalah mahkluk yang pemalu.

Yang ada adalah mereka selalu ingin memberi, memberikan yang mereka punya, memberikan cinta dan kasih sayangnya, memberi yang tak tampak maupun yang tampak.
-
Saya adalah seorang anak,
Anda adalah seorang anak,
Kita semua adalah seorang anak.

Saya ingin berpesan untuk diri sendiri dan kita semua para anak.
Jika saja mereka masih hidup, berikanlah kebahagian pada mereka dihari yang Fitri ini walaupun hanya sepabatas mendengar suara kita di  ujung telphon genggam.

Jika masih bisa untuk pulang dan berkunjung, pulang dan kunjungilah mereka. Jangan kesibukan kita pada dunia melupakan kita pada bakti yang seharusnya kita utamakan kepada mereka.

Jika kita sudah punya sedikit penghasilan, tawarkanlah untuk sekedar hanya membayarkan zakat fitrah untuk mereka, walaupu saya yakin mereka akan menolak dan akan meminta sebaliknya.

Jika kita adalah seseorang yang 'beruang', berikanlah pada mereka hadiah semampu yang kita miliki. Karena mereka tidak pernah melihat seberapa besar hadiah yang kita beri, namun mereka hanya melihat ada cinta dari sesuatu yang kita beri itu pada mereka.
-
Berikan kebahagian pada hati-hati mereka dihari yang telah Allah halalkan untuk kita semua berbahagia. Sampaikan salam, maaf dan kerinduan kepada mereka, karena itu jauh lebih cukup bagi mereka.

Semoga dihari nan fitri ini, tidak ada lagi kesedihan pada wajah mereka, saat anak-anaknya tak kunjung menelphon yang suara mereka selalu ia tunggu-tunggu, saat anak-anak yang tak kunjung datang bersilaturahim pada mereka pada hal "kalamai itam" sudah seharian mereka buatkan untuk menanti kedatangan mereka, saat anak-anaknya sibuk dengan dunia sehingga melupakan baktinya pada orang tuanya.

#Taqobbalallhu minna wa minkum.
#Kullu 'am wa antum bikhair.
#Mohon maaf lahir dan batin.



0 komentar:

Posting Komentar