Senin, 26 Juni 2017

SHOLEH DAN SHOLEHAH ?

Apakah laki-laki sholeh atau wanita sholehah itu adalah mereka yang kuliahnya jauh di Timur Tengah atau perguruan Islam Nusantara lainnya yang bergelar Lc, S.Hi, S.Pdi atau S.Psi ?.

Ternyata bukan. Gelar dan tingkatan pendidikan tidak menjamin seseorang menjadi sholeh atau sholehah, akan tetapi itu hanyalah sebagai wasilah untuk ia menjadi sholeh dan sholehah.

Apapun pendidikannya dan dimanapun belajarnya, bukan standar baku untuk kesholahan atau kesholehahan seseorang.

Tapi Rasulullah SAW memberi tahu kita cirri-ciri, siapa mereka laki-laki sholeh dan wanita sholehah yang dengan mereka, Sorga itu terasa begitu dekat ( hehehehe…)

·         Laki-laki sholeh.

Rasulullah SAW bersabda:

" Yang paling sempurna imannya di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya. Dan yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik kepada istri-istrinya." (HR Tirmidzi).

Ternyata tanda kesempurnaan Iman dan kesholehan seorang laki-laki terletak kepada "Baiknya Akhlak".

Kenapa Akhlak?
Karena kesempurnaan akhlak akan mengantar seseorang mengenal Rabnya, itulah sebabnya Rasulullah SAW mengatakan bahwa tujuan beliau diutus adalah untuk menyempurnkana akhlak manusia.

Kenapa Akhlak?
Karena Rasulullah SAW pernah ditanya tentang amalan apa yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam Sorga, Rasulullah SAW menjawab " Takwa dan Akhlak yang baik" (HR. Tirmidzi)

Nah disaat banyaknya orang yang berharap seseorang yang dengann bersamanya Sorga itu terasa dekat, inilah ciri-ciri mereka " Berakhlak yang baik".

·         Wanita Sholehah.
Kebanyakan hadits-hadits yang berkaitan dengan kesholehahan seorang wanita lebih banyak memposisikan diri mereka sebagai istri, mari kita lihat.

Rasulullah SAW bersabda: "Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki? ialah istri sholehah, yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya". (HR. Abu Dawud).

Pertama: Menyenangkan jika dipandang.
Haruskah cantik?. Tidak harus secantik polesan artis, minimalnya enak dipandang dan menyejukkan mata.

Kedua: Taat jika diperintah.
Bahasa orang sekarang "Penurut", tidak banyak cincong dan siap berjuang bersama menghadapi kerasnya gelombang arus kehidupan (cieee…).

Ketiga: Menjaga kehormatan.
Karena kehormatan seorang wanita adalah harga yang sangat mahal dalam agama ini. Cara berpakaian, berbicara, berjalan, melihat dan semua tindak tanduk lainnya sesuai tuntutan agama.


Jika seseorang telah mendapatkan wanita tersebut, sungguh Allah SWT telah mengkaruniakan kepadanya surga sebelum surga. 

KEJUJURAN DAN CINTA

Dikisahkan bahwasannya pada suatu ketika Abu Aqil menunaikan ibadah haji. Ia merupakan seorang ahli ilmu dan yang faqir dan tidak punya apa-apa kecuali perlengkapan pas-pasan untuk haji saja. Ketika menunaikan ibadah haji, ia menemukan sebuah kalung mutiara yang jika dijual bisa menjadikan seseorang kaya raya.

Maka ia mencari-cari pemilik kalung tersebut di kerumunan jemaah haji, sehingga seseorang mengatakan kepadanya bahwa ada seorang Kakek yang sudah tua mencari kalungnya yang hilang.

Maka Abu Aqil mendatangai Kakek tersebut dan menanyakannya:
" Apa anda mempunyai sebuah kalung ? "
Kakek itu menjawab " Iya".
" Apakah hilang ? "
Kakek itu menjawab " Ya "
" Bagaimana ciri-cirinya"
Kakek tersebut menjelaskan ciri-cirinya dan ia pun memberikan pada Kakek tersebut
" Ambillah, ini adalah kalungmu dan saya sudah mencari-carimu semenjak dari awal haji dulunya".
-
Saat musim haji berakhir, Abu Aqil menuju ke Baitul Maqdis dan melewati Syam sebelum pulang ke kampung halamannya. Maka sampailah ia disebuah mesjid di Halab dalam cuaca yang begitu dingin menusuk dan menunaikan sholat di sana. Ia tak memiliki apa-apa, berada dalam keadaan lapar hingga akhirnya ia tertidur di mesjid tersebut.

Pada saat subuh datang, masyarakat melihat Abu Aqil yang sudah berada duluan di dalam mesjid. Mereka memintanya untuk mengimami mereka sholat subuh dan kemudian mereka mengatakan bahwasannya Syeikh yang biasa menjadi imam sholat telah meninggal dan tak ada yang bisa mengimami sholat di antara mereka. Setelah subuh pertama tersebut, mereka meminta Abu Aqil agar lebih lama lagi bersama mereka dan mengimami sholat, hingga berjalan beberapa waktu lamanya.

Hingga pada suatu hari, jamaah bercerita kepada Abu Aqil bahwasannya Syeikh yang biasanya menjadi imam di mesjid tersebut meninggalkan seorang anak perempuan yang belum menikah. Maka jamaah mesjid menawarkan kepada Abu Aqil untuk menikahinya agar nantinya Abu Aqil bisa tinggal besamanya dan mengimami mereka sholat.

Abu Aqil menjawab, " Ya saya mau menikahinya, akan tetapi saya tidak punya apa-apa, saya seorang yang miskin".
Para jamaah menjawab," Insyaallah dia adalah wanita yang baik, sholehah dan kehidupannya juga cukup. Dia mempunyai sebuah rumah peninggalan ayahnya yang hanya dia tinggalinya seorang diri, kami akan membantumu untuk menikahkanmu dengannya".

Berkat bantuan jamaah, akhirnya Abu Aqil menikahi wanita tersebut dan tinggal bersamanya kemudian dinobatkan menjadi Imam sholat bagi jamaah di mesjid tersebut.
-
Hingga suatu hari Abu Aqil melihat kalung yang dulunya ia temukan sewaktu haji dipakai oleh istrinya.
Maka Abu Aqil berkata: Subhanallah, dari mana engkau mendapatkan kalung mutiara ini ?.
Istrinya menjawab," Kalung ini adalah milik ku".
"Bagaimana mungkin bisa ini adalah kalungmu",
Maka Abu Aqil menceritakan peristiwa saat ia berhaji dulunya dan mendapatkan kalung tersebut dan ia memberikannya kepada seorang Kakek tua.

Maka tak kala Abu Aqil menceritakan peristiwa itu, istrinya berkata, " Kakek tua itu adalah Ayahku"

Maka istrinya mengatakan," Sesungguhnya Ayah saya pernah berdoa: Ya Allah, nikahkanlah anak perempuan saya ini dengan laki-laki seperti pemuda yang telah mengembalikan kalung ini kepada saya"

"Ayah saya juga telah menceritakan peristiwa di musim haji tersebut dan memujimu dengan sifat amanahmu. Maka Ayah saya berdoa agar saya menikah dengan seorang laki-laki seperti dirimu. Akan tetapi Ayah saya tidak pernah mengetahui, bahwasannya Allah menjawab doanya dan mempertemukanku dan menikahkanku dengan dirimu sesungguhnya.

*, Begitulah balasan tunai bagi mereka yang menunaikan amanah, bahwasannya balasan yang akan diberikan Allah lebih besar dari pada sebuah amanah yang kita tunaikan. Namun jika sebuah amanah telah disia-siakan, maka tunggulah kehancuran *.


#Amanah membawa berkah =D

DOA IBU

Seorang berkata, " Saya tidak pernah keluar dari kampung tanah kelahiran saya untuk bekerja selama Ibu saya masih hidup".

Kemudian ia lanjut bercerita," Setamatnya dari kuliah, saya berazam untuk akan selalu dapat bersama Ibu setiap harinya walaupun itu hanya untuk ngobrol sejenak. Ibu dan Ayah adalah permata hati bagi saya, tidak mudah bagi mereka untuk membiayai hidup dan kuliah saya hingga sampai saat ini. Sekarang saya hanya punya Ibu, beliau juga sudah sangat tua sekali, dan saya ingin mendapatkan kesempatan terakhir untuk mencoba membalas kasih sayang yang pernah ia berikan pada saya, walau saya tau semuanya tak akan pernah lunas terbayar".

" Hingga suatu ketika saya mendapatkan tawaran bekerja di sebuah perusahaaan ternama, namun berada di luar kota yang tentunya akan membuat saya berjauhan dari Ibu, akhirnya saya tolak dan saya merasa cukup dengan pekerjaan yang saya rintis saat ini".

" Ketika masa untuk menikah telah datang, saya mencoba melamar seorang gadis teman kuliah saya dulu, namun gagal. Dia mensyaratkan agar saya tinggal bersamanya setelah menikah di tempat kelahirannya yang berjarak sangat jauh dengan tempat tinggal Ibu saya, tentu saya menolak. Akhirnya saya memilih wanita cantik yang berada dalam satu kota tempat tinggalku yang dengan itu saya bisa bertemu dengan Ibu setiap hari".

" Namun masyaallah luar biasa, pekerjaan yang saya jalani saat ini berkembang sangat pesat, hingga saat ini setelah dua puluh tahun wafatnya Ibu. Semua menjadi mudah dan berkah berkat doa Ibu". Kini Ia menjadi pimpinan sebuah perusahan besar di tanah Arab sana.
-

Itulah sepenggalan kisah yang saya dengar yang saya tidak tahu pasti kebenaran kisah tersebut. Namun ada satu pesan menarik yang disampaikan 

SIAPA YANG SAYA IKUTI ?

** Imam Syafi'i pernah ditanya," Wahai Imam, bagaimana kita mengetahui kebenaran di zaman penuh fitnah?"

Imam Syafi'i menjawab: " Perhatikan panah-panah musuh (ditujukan kepada siapa), maka akan menunjukkan siapa pengikut kebenaran".**

Disaat banyaknya ulama dihina, para ustadz dibenci, dan penyuara kebaikan dikatakan pemecah belah umat dan ditangkapi, maka ketahuilah mereka yang dihina, dibenci dan dikatakan pemecah belah umat itulah adalah petunjuk jalan kebenaran bagi kita, sebagaimana yang dikatakan Imam Syafi'i.  

Kebaikan dan kebenaran selamanya tidak akan pernah kosong dari perlawanan dan musuh, disaat kita melihat banyaknya para pembenci melancarkan serangannya kepada para Ulama, Ustadz dan mereka yang menyuarakan kebenaran, maka ikutilah jalan mereka yang dibenci tersebut karena merekalah pejuang kebenaran sesungguhnya berdasarkan pesan Imam Syafi'i.

Saat Ulama berkata," Selamatkan umat dari perusakan aqidah, haram hukumnya mengucapkan selamat natal dan memakai atribut-atribut natal". Kemudian kita melihat seseorang yang dianggap Ustadz mengatakan " Ulama ini pemecah belah umat dan tidak toleran", maka saat itu terlihatlah jalan yang terang bagi kita, siapa yang akan diikuti dan siapa yang akan ditinggalkan, bahwasannya kebenaran akan selalu dimusuhi dan dianggap pemecah belah umat.

Saat Ulama berkata," Syiah itu berbahaya bagi akidah kaum muslimin, bentengi akidah keluarga kita dari kesesatan syiah". Kemudian seseorang yang dianggap Ustadz berkata," Itu perkataan penebar kebencian", maka saat itu terang sudah jalan kita, mana yang harus diikuti dan mana yang harus ditinggalkan.

Saat Ulama berkata," Penista agama harus dihukum dan dipenjara ", maka seseorang yang dianggap Ustaz berkata," Ah, kok masalah gituan dibesar-besarkan, ada unsur politik", maka saat itu terang sudah jalan kita, mana yang harus diikuti dan mana yang harus ditinggalkan.


Begitulah seterusnya, sebuah kebenaran tidak akan pernah kosong dari penentang dan lawan. Maka kuatkanlah pijakan kaki kita berada dibarisan para Ulama yang menyeru kepada kebenaran. Karena jalannya para ulama adalah jalan keselamatan. 

STYLE IKHWAH GAUL

·         Laki-laki keren itu harus selalu tampil harum dan wangi.
Karena Rasulullah SAW menyenangi wangi-wangian, beliau bersabda: "Kesenangan dunia yang paling aku sukai adalah wanita dan minyak wangi" (HR. Tirmidzi).

Berbeda dengan wanita, Rasulullah menganjurkan laki-laki memakai wangi-wangian yang sangat harum baunya. Beliau bersabda: " Sesungguhnya minyak wangi bagi laki-laki itu adalah yang kuat baunya dan tidak mencolok warnanya, sedangkan minyak wangi bagi wanita itu kuat warnanya dan tidak mencolok baunya". (HR Tirmidzi).

·         Laki-laki keren harus berjenggotkah ?.
Jika rambut adalah mahkota bagi wanita, maka jenggotlah mahkotanya laki-laki. Maka siapa rela mahkotanya dicukur habis ( hehehe ). Intinya berjenggot adalah sunnah Rasulullah dan laki-laki yang berjenggot akan terlihat akan lebih tampan dan awet muda. Anda tidak percaya? Silahkan pada istri anda, (tapi jangan istri orang ya…) =D.

Apa harus panjang?. Kalau belum bisa panjang-panjang, jagalah seberapa bisa. Yang penting, harus tetap rapi ya Bro…

·         Isbal ?
Nah maslah isbal atau memanjangkan pakaian ini kalau kita tidak membahas dengan hati yang jernih, bisa bikin ribet ini. Maka kita lihat saja ulama-ulama yang kalem dalam memahami hadis larangan isbal ini.

Kenal Imam Nawawi? Itu yang menulis kitab " Riyadus Sholihin dan Syarah Shohih Muslim" yang biasa kit abaca di mesjid-mesjid kita.

Atau kenal Imam Ibnu Hajar Al-Asqolani? Beliau adalah pensyarah kitab Shohih Bukhari terbaik sepanjang zaman. Bayangkan, lebih dari 50 banyaknya ulama yang mencoba mensyarah Kitab Shohih Bukhari, beliaulah yang terbaik. Nama kitabnya "Fathul Bari".

Apa kata Ulama Rabbani ini?
Mereka mengatakan, isbal itu haram jika diikuti dengan kesombongan. Jadi kalau tampa kesombongan, maka hilanglah keharamannya. Tapi kalau kita sengaja memanjangkan pakaian untuk kesombong, nah ini yang gak boleh. Begitu  juga orang yang tidak isbal tapi sombong, juga tidak boleh.

Intinya jauhi sifat sombong. Oke Bro…

·         Pakai Jalabiah Arab ?
Nah akhir-akhir ini kita lihat, sudah mulai banyak yang memakai "jalabiah" di tempat-tempat kita, akhirnya sudah menjadi pemandangan yang biasa, maka aman. Tapi keren lho kalo pakai jalabiah itu. Saya juga salah satu yang lebih nyaman pakai jalabiah. ( hehehe ).

Tapi perlu diperhatikan kalau ditempat yang belum terbiasa masyarakatnya dengan pakaian seperti itu, jangan dipakasakan. Takut fitnah ( pakai "ef" bukan "pe" ).

Imam Ahmad Bin Hanbal pernah menegur seseorang yang berpakaian ala ke Arab-Araban ketika di Baghdad. Beliau memanggilnya dan memarahinya sambil berkata berkata: " Tidakkah cukup bagimu pakaian orang-orang Baghdad ini engkau pakai?", sehingga pintu fitnah itu tertutup.

·         Pakai cincin ?
Saat wanita diperbolehkan memakai cincin emas, laki-laki disunnahkan pakai cincin perak. Tapi jangan sampai salah pasang ya sob. Sayyiduna Ali Karromallahu wajhah  mengatakan bahwa Rasulullah melarangnya memakai cincin di jari telunjuk dan jari tengah.

Jadi laki-laki itu lebih baik memakai cincin di jari manis atau kelingking dan urusan tangan yang mana kiri atau kanan, dua duanya sama-sama diperbolehkan, begitu kata Imam Nawawi.

Jadi sudah siap menjadi laki-laki keren di tahun 2017 ?

Mari persiapkan diri. 

MEMBANGUN MASA DEPAN

Masa depan sesungguhnya adalah saat nyawa tak lagi bersemayam di tubuh, jantung tak lagi berdetak dan liang lahat tertutup rapat. Kalau saja masa depan yang kita pahami sebatas hidup mewah dan punya rumah dan semua kebutuhan tercukupi, sungguh terlalu singkat itu semua, tapi bangunlah masa depan itu kokoh dan kekal di Surga nantinya.

Anak adalah aset masa depan yang paling berharga, mereka bisa menjadi penyelamat masa depan seseorang dari gerogotan api neraka dengan rahmat Allah, namun ia juga bisa menjadi penyeret mereka yang lalai dengan masa depan mereka (read: akherat) kepada panasnya api neraka. Seorang anak bisa menjadi musibah bagi orang tuanya, namun ia juga bisa menjadi rahmat dan penolong.
-
Seseorang pernah datang kepada Umar Bin Khatab  dan mengadukan anaknya,“Anakku ini benar-benar telah durhaka kepadaku”.

Umar Bin Khatab pun berkata kepada sang anak, “Apakah engkau tidak takut kepada Allah dengan durhaka kepada Ayahmu, Nak? Karena itu adalah hak orang tua”.

“Wahai Amirul Mukminin, Bukankah anak juga punya hak atas orang tuanya?”.

 “Benar, haknya adalah memilihkan ibu yang baik, memberi nama yang bagus, dan mengajarkan Al-Quran”.

“Demi Allah, Ayahku tidak memilihkan ibu yang baik untukku. Ibuku adalah hamba sahaya jelek, berkulit hitam yang dibelinya dari pasar seharga 400 dirham. Ia tidak memberi nama yang baik untukku. Ia menamaiku Ju’al (sejenis kumbang). Dan dia juga tidak mengajarkan Al-Quran kepadaku kecuali satu ayat saja.” 

Umar menoleh ke sang Ayah dan berkata, “Engkau mengatakan anakmu telah durhaka kepadamu tetapi engkau telah durhaka kepadanya sebelum ia mendurhakaimu. Enyahlah dari hadapanku!”.

Bangun masa depan dengan memberikan hak-hak anak:
·         Ibu yang baik.
·         Nama yang bagus.
·         Mengajari ilmu agama.

-
Wajah tanpa dosa, menyejukkan dan ngangenin.
Model spesial "Muhammad Ziyad Al Faza", semoga tumbuh menjadi anak yang sholeh.

NAK, ZAKATMU IBU SAJA YANG BAYAR YA ?

Benarlah pepatah mengatakan: "Kasih Ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang panggolan"

*(Panggolan=Penggalan=Galah).
-
Tahun ini, sudah masuk tahun ke tujuh saya berlebarann jahu; tidak bersama orang tua dan keluarga.

Sedih?
Ya tentu…

Tapi saya selalu meyakini, suatu saat kebahagiaan itu akan kembali. Jika itu tidak di dunia, semoga Allah menggantikan kebahagian itu di akhirat kelak; kebahagian di atas kebahagiaan yang ada saat ini. Amin…
-
Kewajiban orang tua menanggung beban zakat fitrah anak-anaknya hanyalah sampai mereka baligh dan sudah bisa berusaha sendiri dalam hal mencari nafkah. Namun seringkali banyak orang tua selalu berharap anaknya tetap kecil sehingga mereka selalu dapat mencurahkan kasih sayang seutuhnya pada mereka, walaupun itu hanya dengan 2,5 kg beras zakat fitrah.

Sekarang saya sudah masuk seperempat abad, sudah tujuh tahun juga saya berlebaran dirantau, orang dan selama itu jualah selalu beliau mengatakan dan bertanya sehari sebelum Idul Fitri: "Nak, Zakat fitrahnya Ibu saja yang bayar ya?".
-
Saya sering kali merenung dalam balutan kesyukuran, begitu mulia Allah menciptakan kelembutan dan kemurnian cinta dalam hati seorang Ibu. Cintanya selalu hadir dengan utuh dan sempurna, walaupun terkadang terkadang banyak anak seringkali melupakannya.

Ibu adalah makhluk pemalu, Ia bahkan malu untuk meminta pada anaknya sendiri; darah dagingnya sendiri. Malu untuk minta tolong, malu untuk minta ini dan minta itu, karena mereka adalah mahkluk yang pemalu.

Yang ada adalah mereka selalu ingin memberi, memberikan yang mereka punya, memberikan cinta dan kasih sayangnya, memberi yang tak tampak maupun yang tampak.
-
Saya adalah seorang anak,
Anda adalah seorang anak,
Kita semua adalah seorang anak.

Saya ingin berpesan untuk diri sendiri dan kita semua para anak.
Jika saja mereka masih hidup, berikanlah kebahagian pada mereka dihari yang Fitri ini walaupun hanya sepabatas mendengar suara kita di  ujung telphon genggam.

Jika masih bisa untuk pulang dan berkunjung, pulang dan kunjungilah mereka. Jangan kesibukan kita pada dunia melupakan kita pada bakti yang seharusnya kita utamakan kepada mereka.

Jika kita sudah punya sedikit penghasilan, tawarkanlah untuk sekedar hanya membayarkan zakat fitrah untuk mereka, walaupu saya yakin mereka akan menolak dan akan meminta sebaliknya.

Jika kita adalah seseorang yang 'beruang', berikanlah pada mereka hadiah semampu yang kita miliki. Karena mereka tidak pernah melihat seberapa besar hadiah yang kita beri, namun mereka hanya melihat ada cinta dari sesuatu yang kita beri itu pada mereka.
-
Berikan kebahagian pada hati-hati mereka dihari yang telah Allah halalkan untuk kita semua berbahagia. Sampaikan salam, maaf dan kerinduan kepada mereka, karena itu jauh lebih cukup bagi mereka.

Semoga dihari nan fitri ini, tidak ada lagi kesedihan pada wajah mereka, saat anak-anaknya tak kunjung menelphon yang suara mereka selalu ia tunggu-tunggu, saat anak-anak yang tak kunjung datang bersilaturahim pada mereka pada hal "kalamai itam" sudah seharian mereka buatkan untuk menanti kedatangan mereka, saat anak-anaknya sibuk dengan dunia sehingga melupakan baktinya pada orang tuanya.

#Taqobbalallhu minna wa minkum.
#Kullu 'am wa antum bikhair.
#Mohon maaf lahir dan batin.



Amil Zakat Wajib Membagi Habis Uang atau Beras Zakat Fitrah Pada Fakir dan Miskin Sebelum Sholat 'Idul Fitri Dilaksanakan

Sebuah fenomena dibeberapa tempat pernah saya saksikan, setelah Sholat 'Idul Fitri ditunaikan, berkarung-karung beras dari Zakat Fitrah masih terlihat menumpuk di dalam Mesjid atau Musholla yang belum tersalurkan, dan begitu juga kemungkinan dengan uang dari Zakat Fitrah yang terkumpul.

Di Mesjid kampug saya dulunya juga demikian, namun entahlah sekarang. Semoga pengurusnya diperikan pengertian dan pemahaman oleh Allah SWT.

Sekarang hal ini mulai menjadi pertanyaan bagi saya, kenapa masih menumpuk padahal Sholat 'Idul Fitri sudah selesai dua hari yang lalu?

Awalnya saya berspekulasi, kalau sebenarnya beras ini sudah dibagi-bagi pada orang-orang yang berhak namun belum tersalurkan saja.

Namun, dulu saat saya masih duduk di bangku SD, saya pernah diperintah Ibu tuk beli beras ke Surau dekat rumah, dan saya yakini yang saya beli itu dulunya adalah beras Zakat Fitrah yang belum tersalurkan.

=

Sebelumnya perlu kita perhatikan, menjadi Amil Zakat buklanlah tanggung jawab yang ringan. Tanggung jawab yang besar dan amanah besar umat muslim berada dipundak-pundak mereka. Kesalahan mereka dalam penyaluran Zakat Fitrah akan berpengaruh sedikit banyaknya pada ibadah puasa seseorang yang berzakat melalui para Amil. Semua ini tentu akan dipertanggung jawabkan di hadapa Allah kelak


=
Sekarang pertanyaannya:
Apakah Amil Zakat wajib membagi habis harta Zakat Fitrah tersebut?

Jawabannya: Ya, Amil Zakat Fitrah bertanggung jawab membagi habis beras atau uang zakat fitrah kepada Fakir dan Miskin sebelum sholat 'Idul Fitri dilaksanakan, sehingga perintah Allah dan Rasul_Nya tercapai dan hikmah atas diwajibkannya zakat fitrah tertunaikan.

Jika saja Amil Zakat lalai dalam hal ini, maka ia berdosa, karena kewajiban zakat akan tertunaikan jika dana zakat dibagikan pada fakir dan miskin sebelum Sholat 'Idul Fitri dilaksanakan.

Dalam sebuah hadis disebutkan:
Ibnu Abbas berkata:Rasulullah SAW mewajibkan zakat fithri untuk mensucikan orang yang berpuasa dari bersenda gurau dan kata-kata keji, dan juga untuk memberi makan miskin. Barangsiapa yang menunaikannya sebelum shalat maka zakatnya diterima dan barangsiapa yang menunaikannya setelah shalat maka itu hanya dianggap sebagai sedekah di antara berbagai sedekah. (HR Abu Daud).

Bukankah salah satu hikmah diwajibkan Zakat Fitrah dan dibagikan sebelum berhari raya, agar semua kaum muslimin benar-benar merasakan kebahagiaan di hari nan fitri ini?

Tidak ada lagi keluhan tidak punya beras di hari yang fitri, tidak ada lagi keluhan tak ada lauk yang akan dimakan, dan tidak ada lagi keluhan pakaian yang akan dipakai, senangkan hati-hati mereka disaat semua umat muslim harus merasakan kesenangan itu.

Jika saja Amil lalai dalam hal itu, tentu hikmah dan tujuan ini tidak akn tercapai, bahkan mereka secara tidak lansung telah berbuat zholim terhadap hak-hak mereka.

=

Kemudian ada yang mengatakan, sisa dari pembagian Zakat Fitrah itu diperuntukkan untuk pembangunan mesjid dan mushallah.

Wahai saudaraku, ketentuan zakat itu telah diatur oleh Allah dan Rasul_Nya. Mayoritas ulama dulu dan sekarang mengatakan Zakat tidak boleh disalurkan kepada Mesjid atau Mushalla.

Apalagi hal yang berurusan dengan Zakat Fitrah, bahkan Rasulullah SAW secara jelas mengatakan bahwa zakat fitrah itu adalah untuk faqir dan miskin, sebagai mana hadis Riwayat Abu Daud di atas:

Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitri … sebagai makanan bagi orang miskin ….(HR. Abu Daud).

Memang dalam Mazhab Syafi'i boleh menyalurkan zakat kepada Asnaf yang delapan, namun tetap saja bukan kepada mesjid.

Bahkan Imam Ibnul Qoyyim mengatakan bahwasannya Nabi SAW tidak pernah memberikan zakat kecuali kepada orang Fakir dan Miskin. Bahkan dalam kitabnya "Zadul Ma'ad" Ibnul Qoyyim beliau menulis satu bab yang berjudul "Bab ‘Zakat Fitri Tidak Boleh Diberikan Selain kepada Fakir Miskin". Karena beliau berpedoman kepda hadis riwayat Abu Daud di atas.

Semoga para Amil zakat dalam hal ini lebih berhati-hati, karena tanggung jawab besar berada di pundak-pundak mereka. Bayangkan jika salah dalam penyaluran dana zakat khususnya zakat fitrah, berapa banyak orang yang akan meminta pertanggung jawabannya di hadapan Allah kelak. Semoga Allah menuntun kita pada jalan yang diredhoinya.


USTADZ ABDUL SOMAD. Lc, MA. DIMATA PENIKMAT CERAMAH-CERAMAHNYA

Beberapa waktu terakhir, dinding wall facebook saya dipenuhi oleh kiriman dari kawan-kawan netizen yang membagikan video-video ceramahnya Ustadz Abdul Somad, Lc. MA. Video yang telah dibagi menjadi potongan-potongan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan atau nasehat-nasehat yang menyentuh tersebut, telah dilihat dan disaksikan puluhan ribu bahkan ratusan ribu kali.

Video beliau tidak hanya dibagikan oleh akun-akun dalam negeri saja, namun beberapa akun facebook yang saya liat juga berasal dari negeri tetangga Jiran Malaysia dan Brunai Darussalam.

Dikesempatan lain, saat saya berkunjung kesebuah rumah kawan, terdengar dari bilik kamarnya ceramah Ustadz Abdul Somad diputar dengan speaker volume tingkat tinggi, sedangkan ia di dapur sedang memasak.

Saya secara pribadi sudah hampir setahun terakhir menikmati ceramah-ceramah beliau. Ceramah yang disampaikan dengan santai, bahasa yang mudah dipahami dan lucu-lucuan yang berbobot itu, membuat daya tarik tersendiri bagi saya untuk bertahan berjam-jam menatap layar laptop mendengar ceramah-ceramah beliau. Saya rasa, tidak banyak yang memiliki skil dan kemampuan berceramah seperti yang beliau miliki saat ini.

Ada beberapa daya tarik dan kelebihan dari Ustadz Abdul Somad yang saya amati dari puluhan bahkan ratusan video-video beliau yang sudah saya tonton. Saya bukan bermaksud mengkultuskan beliau, namun ini merupakan bentuk rasa syukur dengan hadirnya sosok beliau ditengah jagat internet disaat umat butuh pencerahan yang menenangkan.

1.       Sosok yang penuh dengan ketawadhu'an.

Dengan berpeci hitam "Nasional" dan baju koko khas, beliau selalu tampil memukau di depan para jamaah. Jika diperhatikan sekilas, mungkin tidak banyak yang menyangka kalau beliau adalah sosok ulama dengan ilmu yang luas. Karena memang pembawaan beliau biasa-biasa saja dengan ketawadhuan beliau.

Kalau anda memang penggeram video-video beliau, tentu anda akan tahu cerita beliau "dicuekin" saat diundang  di sebuah mesjid dibulan ramadhan untuk berceramah. Pengurus mesjid mengumumkan: "Ustadz H. Abdul Somad, Lc. MA penceramah kita hari berhalangan hadir jadi kita lansung sholat tarawih".

"Heheheh… padahal saya sudah dari pukul setang delapan duduk saf itu" cerita beliau.

2.       Materi yang ringan namun berbobot dan renyah.

Tak jarang, beliau selalu menyelipkan lucu-lucuan yang berbobot dalam ceramahnya, sehingga pendengar tidak mudah bosan dan bisa berjam-jam duduk untuk mendengarkan beliau berceramah. Walaupun sebenarnya isi ceramah tersebut berat, namun dengan penyampaian yang super, materi itu jadi ringan dan mudah dipahami.
3.       Materi yang mencerahkan dan membukak wawasan.

Tak jarang kita melihat sebagian ustaz-ustaz dalam ceramah-ceramah mereka terkesan memaksakan pendapat dan tanpa pembanding; sehingga menjadikan pemahaman yang sempit yang sebenarnya maknanya bisa seluas samudera yang luas. Nah disinilah kelebihan Ustaz Abdul Somad yang selalu membuka wawasan kita untuk berpikir, memperluas wawasan dan melapangkan dada.

Tak jarang beliau menyebutkan perbedaan pandangan para ulama dalam berbagai persolan beserta dalil masing-masing, sehingga kita bisa tahu kalu ini adalah masalah yang lapang dan tidak perlu terlalu diperdebatkan. Perlapang dada dan legowo menerima khilafiayah para ulama; sehingga agama ini terasa indah dan menentramkan, tidak galak dan terlihat ekstrim.


4.       Menyertakan dalil dan perkataan para Ulama dalam setiap permasalahan berikut reverensi dari kitab.

Seakan beliau hafal ratusan atau mungkin ribuan hadis. Ceramahnya mengalir begitu saja dan enak didengaril. Jika dalam sesi tanya jawab, setiap masalah yang ditanyakan akan dijawab dengan dikuatkan dengan dalil dari Al-quran dan Sunnah, atau seminimalnya pendapat para ulama yang telah diakui keilmuannya.

Dalam beberapa kesempatan beliau menyebutkan reverensi dari kitab klasik atau kitab kontemporer sehingga bisa kembali dirujuk.


5.       Tidak menonjolkan diri pribadi.

Seringkali dalam ceramah-ceramahnya, beliau merekomendasikan para ustaz lainnya untuk didengarkan nasehat dan ceramahnya. Bahkan tak jarang beliau merekomendasikan para ustaz dari mereka yang terlihat agak berbeda pendapat dengan beliau. Namun dengan dasar mencari kebenaran, beliau tak segan-segan untuk memuji dan merekomendasikan mereka pada para jamaah.

Ada beberapa nama yang sempat saya dengar yang pernah beliau sebut, diantaranya: Buya Yahya (Majelis Al-Bahjah), KH. Muhammad Idrus Romli dan Abdullah Alhadrami (salah satu ustaz Salafy). Dan dalam beberapa status facebooknya, beliau juga mengutip perkataan ustaz-ustaz lain misal Ustaz Oemar Mita dan lain-lain.

6.       Bahasa Khas Melayu ke Minang-minangan.

Poin ini yang seringkali membuat saya tertawa, karena saya orang Minangkabau dan paham bahasa melayu jadi ikut menghayati lucuan yang beliau bawakan. Karena kebanyakan materi yang berat dan terlalu monoton banyak orang yang tak siap menerimanya. Namun dengan sedikit lucu-lucuan, ceramah jadi hidup dan tidak tegang.
Kadang sesekali mengunakan bahasa Inggris, prancis, jawa, sunda dan bahasa-bahasa lain.

7.       Sesi tanya jawab yang selalu di tunggu-tunggu.

Banyak persolan terselesakan pada sesi ini, semua persoalan hidup terjawab sudah pada sesi ini. Jawabannya menentramkan, membuka wawasan dan  tidak terkesan memaksa.

8.       Up to date.

Beliau tidak ketinggalan informasi-informasi terkini terkait dunia islam dalam dan luar negeri. Sehingga banyak informasi baru yang kita dapatkan.
-
Itulah beberapa keunikan dan kelebihan yang dapat saya tuliskan, walaupun masih banyak kelebihan-kelebihan beliau lainnya yang mungkin kalau ditulis akan begitu banyak.

Saya tidak mensucikan beliau dari kesalahan, namun ini dalam rangka "tahaddus binni'mah" dengan harapan semoga semakin banyak para ustaz dan generasi penerus dakwah lainnya yang dapat memberikan pencerahan pada umat dengan cara yang hikmah dan menentramkan.

Semoga Allah SWT selalu menjaga dan memberikan kesehatan pada beliau, sehingga dakwah ini tetap hidup dan berjalan.