Minggu, 18 Desember 2016

KESUKSESAN DAKWAH

Bantulah kesuksesan dakwah dengan retorikan bicara yang baik dan pilihan kata yang menyentuh. Dakwah bukan hanya menyampaikan kebenaran secara harfiah ketelinga-telinga mad'u. Namun dakwah lebih kepada bagaimana pesan-pesan Ilahi tersebut sampai ke hati seseorang, yang kemudian dapat mendatangkan setetes embun penyejuk dalam hati-hati mereka.
Bagaimana mungkin hati seseorang akan tersentuh, jika kebenaran yang kita maksudkan disampaikan dengan bahasa yang tidak baik? Bukankah bahasa yang dipakai adalah salah satu unsur terpenting dalam kesuksesan dakwah?
Mulailah dakwah dengan menyentuh hati dengan indahnya tutur kata, maka insyaallah pesan-pesan kebaikan yang kita sampaikan akan mudah diterima oleh orang lain.
-
Saya sangat terkesan dengan sebuah buku kecil yang dulu pernah saya baca tujuh tahun silam setelah meminjamnya dari seorang senior. Dalam buku yang berjudul "Bagaimana Menyentuh Hati" tersebut dijelaskan, bahwasannya kesuksesan dakwah akan mudah dicapai dengan menyampaikan pesan-pesan Ilahi dengan cara menyentuh hati.
Jika anda sedikit punya tabungan, maka belilah atau pinjamlah buku ini. Karena pesan-pesan dalam buku ini begitu indah, dalam kiat-kiat "Bagaimana Menyentuh Hati". ( Ini adalah buku terjemahan yang diterjemahkan dari bahasa Arab dan ditulis oleh Ulama Mesir )
Semoga Allah SWT melindungi dan memberkahi para Da'i dan Ulama di persada Bumi ini.

Pemandangan Terindah


Tidak ada pemandangan yang paling indah di Indonesia seumur hidup ini yang saya lihat melainkan pemandangan hari ini di Monas. Wallahi… hati ini begitu terharu melihat jutaan umat manusia berkumpul dalam satu komando Ulama.
Awalnya saya pernah berpikir, Aksi Bela Al-Quran Jilid III ini tidak akan sebanyak Aksi Jilid II dulu. Karena rentangan waktu yang begitu dekat dan tentu akan menyulitkan masyarakat yang datang dari luar Jakarta.
Namun wallahi, saya benar-benar telah salah. Bahkan yang tidak pernah saya bayangkan terjadi. Puluhan ribu Umat Muslim dari Ciamis berjalan kaki demi sampai di Jakarta. Puluhan Ribu Umat Muslim dari Padang mencarter puluhan pesawat. Puluhan Ribu Umat Muslim dari berbagai penjuru daerah mencarter Bus, Kapal bahkan pesawat Terbang agar bisa sampai ke Monas hari ini.
Ketahuilah wahai dunia, tidak akan bisa satupun yang bisa menghalangi keinginan Umat Muslim jika panggilan jiwa dan Ilahi itu telah datang. Jangankan berjalan kaki, bahkan berenang melewati lautan luaspun jika mereka bisa, maka akan mereka lakukan.
Ya Allah, saksikanlah perjuangan saudara-saudar kami ini. Kumpulkanlah kami bersama para pejuang-pejuangmu di Sorga tertinggimu kelak. Kumpulkanlah kami bersama para pembela agamu. Amin…

WALLAHI... AKSI 212 ADALAH SYIAR



Aksi 212 adalah syiar bahwasannya Umat Islam adalah Umat yang akan selalu siap berada pada barisan terdepan untuk membela Agama dan Negara mereka.
Pemandangan di Monas saat ini barulah yang bisa hadir, anda bisa lihat bagaimana antusias masyarakat saat Kaum Muslimin dari Ciamis melintasi kawasan mereka. Semuanya turun kejalan memberikan makanan, perbekalan dan dukungan. Bahkan tidak sedikit yang menangis haru menyambut kedatangan mereka.
Aksi 212 adalah syiar bahwa umat islam adalah umat yang tidak akan berpikir panjang untuk mengeluarkan harta mereka demi memperjuangkan agama Allah. Bagi saya orang terkaya di Indonesia bukanlah mereka yang dirilis oleh media baru-baru ini yang punya harta triliunan juta dolar, namun mereka yang terkaya adalah umat muslim yang paling ringan tangannya memberi bantuan pada saudaranya dan agama.
Coba anda bayangkan banyak umat muslim yang menyiapakan ribuan bungkus makanan untuk para peserta Aksi, PO Bus yang di ancam busnya dibakar mengeluarkan sebuah pernyataan yang begitu menggugah " Saya rela kehilangan segalanya, dari pada saya menjadi musuh Allah". Masyarakat Muslim Padang mencarter puluhan pesawat yang saya rasa belum pernah terjadi dalam sejarah dunia. Muslim Ciamis berjalan kaki ke Jakarta dan tak ada yang bisa menghalangi niat mereka.
Aksi 212 adalah syiar bahwasannya Umat Muslim di Indonesia sangat mencintai Ulamanya. Mereka selalu mendengar dan mengikuti instruksi para ulama. Mereka tidak akan pikir panjang untuk berbuat jika sudah di komandoi oleh para ulama.
Coba dengarkan orasi Habib Riziq sebelum masa bubar, "Siap Revolusi jika Ahok bebas?", dengarkan jawaban jutaan umat muslim "SIAP". Semua ini tidak akan mustahil terjadi, jika pemerintah masih melindungi penista Agama.
Aksi 212 adalah syiar bahwasannya Umat Islam adalah umat yang damai dan menjunjung tinggi kedamaian dan ketertiban.
Semoga Aksi ini menjadi saksi di depan pengadilan Allah SWT nantinya bahwa perjuangan saudara-saudara kita di Monas dan Jakarta ini insyaallah murni karena kecintaan pada Agama yang mulia ini.
______
Akhirnya TV ONE menjadi pahlawan dalam menyiarkan acara besar ini secara adil. Berkali-kali jamaah mengucapkan terimakasih pada TV ONE.
Dan berbeda dengan METRO TIPU yang selalu diusir dan diteriaki METRO TIPU. Semoga METRO TIPU bisa taubat memberitakan berita-berita bohong.

JASMERAH, BELANDA JUGA MENJAJAH PERDANGAN AWALNYA

Ingat , Belanda menjajah Indonesia awalnya dengan cara mendirikan VOC Serikat Dagang Perusahan Hindia Timur. Belanda mulai menjajah Indonesia dengan menguasai perdagangan dan membentuk perusahaan-perusahaan dagang sehingga semua kekayaan alam dan rempah-rempah milik Indonesia mereka kuasai.

Pada saat semua jalur perdagangan dan kekayaan milik bangsa ini telah mereka kuasai, akhirnya kita para pribumi tidak memiliki apa-apa. Jadilah kita bangsa yang mengemis pada Belanda hingga kemudian mereka dapat memperbudak Bangsa ini.

Ingat, China datang ke Indonesia juga dengan melalui perdangangan dan mendirikan perusahan-perusahan besar yang mengeruk seluruh kekayaan alam bangsa ini. Kita jangan sampai lengah dengan keadaan semacam ini. Bisa jadi ini menjadi VOC ke dua yang datang ke Indonesia.

Hingga suatu saat ketika semua kekayaan bangsa ini telah mereka kuasai, kita akhirnya akan kembali menjadi pengemis di Negara sendiri dan kembali terjajah seperti saat dulunya Belanda menjajah Bangsa ini.

Berapa banyak perusahaan-perusahan besar Aseng-aseng China dalam Negara ini yang menguasai di berbagai sektor dan bidang. Bahkan saking sudah begitu kuatnya, TNI sebagai lembaga pertahanan Negara saja tidak bisa masuk ke perusahaan tersebut.

Masihkah kita belum sadar kalau ancaman itu sudah ada?
#JASMERAH ( Jangan Sekali-Kali Melupakan Sejarah)

Kunci Sorga Itu Ada Di Dalam Rumahmu


Seorang laki-laki datang mengadu kepada Imam Hasan Al-Basri " Wahai Imam, Ibuku melarangku untuk puasa kecuali puasa wajib dan melarangku sholat kecuali sholat yang wajib saja.

Tak kala saya bangun untuk sholat malam, beliau berkata, " Wahai anakku tidur  lah, sungguh saya mengkhawatirkanmu jika kau tidak tidur ". Dan tak kala saya ingin berpuasa, beliau berkata," Wahai anakku, makanlah. Saya merasa khawatir jika kamu tidak makan".

Maka berkata Imam Hasan Al-Basri " Patuhilah perintahnya, karena puasa dan sholat adalah sesutu yang sunnah, sedangakan berbakti kepada kedua orang tua adalah sesuatu yang wajib. Maka janganlah engkau mendahulukan sesuatu yang sunnah dengan meninggalkan sesuatu yang wajib".
-
Wahai para anak, mari berbakti kepada Ibumu. Janganlah mencari kemuliaan yang begitu jauh, sedangkan kemuliaan itu dapat dengan mudah kita dapati di dalam rumah sendiri. Berbaktilah kepada keduanya, karena tidak ada kemuliaan yang paling besar setelah keimanan melainkan "Berbakti kepada kedua orang tua".

Suatu ketika seorang pemuda mengadu kepada Ibnu Abbas dan berkata, "Saya telah membunuh seseorang, adakah pintu taubat untukku?". Kemudian Ibnu Abbas bertanya " Apakah Ibumu masih hidup?". Kemudian pemuda itu menjawab, " Tidak". Akhirnya Ibnu Abbas memerintahkan kepada pemuda itu untuk bertaubat dan banyak-banyak beristighfar.

Tak kala pemuda itu pergi, sahabat yang berada disekitar Ibnu Abbas bertanya," Kenapa ketika pemuda tadi ingin bertaubat, engkau menanyakan Ibunya".

Ibnu Abbas berkata," Saya melihat, tidak ada sebuah kebaikan yang lebih besar, dibandingkan dengan Berbakti Kepada kedua orang tua".
-
Beruntunglah mereka yang masih diberikan oleh Allah kesempatan untuk berbakti kepada kedua orang tua. Disaat begitu banyak para anak yang menyesali diri tak sempat berbakti dengan alasan kesibukan saat mereka telah tiada.

Seorang ulama menangis yang begitu dalamnya tak kala Ibunya meninggal. Kemudian ditanya kepadanya" Apa yang membuatmu menangis begitu dalam dengan kepergian Ibumu?".

Kemudian Ia menjawab," Saat Ibuku meninggal, saat itu jugalah satu dari pintu-pintu sorga bagiku telah tertutup".

Semoga Allah menjaga kita semua dari kedurhakaan kepada orang tua. Karena tidak ada dosa yang paling besar setelah kesyirikan kepada Allah, melainkan kedurhakaan kepada kedua orang tua. 

PEREMAJANISASIAN


Peremajanisasian seorang pemuda telah menjadikan diri pemuda tidak produktif dan senantiasa menunggu masa yang pas untuk berkarya dan berbuat. Mereka senantiasa menunggu masa matang untuk mau berbuat. Akhirnya sifat ini menjadikan manusia-manusia yang semesti bisa berbuat banyak tidak bisa menhasilkan apa-apa.

Atau seseorang yang berpikir, masa muda adalah masanya untuk bersenang-senang dan masa tua adalah waktunya untuk bekerja.

Namun lupakah kita, bahwa pemuda-pemuda islam pada zaman yang diberkahi telah menjadi orang-orang yang sangat berpengaruh di dunia islam pada saat mereka masih berusia sangat muda dan sangat muda.

ABDURRAHMAN AN-NASIR. Pada usia 21 tahun, ia telah memimpin Andalusia, pusat kekuasaan Islam saat itu. Sejarah mencatat, pada era kepemimpinan Abdurrahman An-Nasir, Andalusia mencapai masa keemasannya. Ia menjadi pengambil keputusan dalam berbagai urusan kenegaraan. Dari tangannya muncul kebangkitan-kebangkitan keilmuan yang selama ini terhenti. Maka saat itu Andalusia menjadi Negara yang sangat kuat, sehingga daerah kekuasaan Andalusia saat itu meluas hingga ke daratan Eropa

Atau pernahkah kita mendengan seorang pemuda yang pernah di ceritakan oleh Rasulullah akan lahir dimana tidak aka nada yang bisa menaklukkannya keculai dibawah pimpinan pemuda ini. ialah Muhammad al faith, pada usia yang masih menginjak 22 tahun telah Menakhlukkan konstatinopel ibu kota kerajaan bizantium yang tak ada satupun dari raja dan tentara yang sebelumnya yang bisa menakhlukkannya. Ialah sebaik-baik panglima perang yang pernah diceritakan Rasulullah saw dan ingat ia saat itu masih berusia 22 tahun.

Atau pernahkah kita mendengan seorang yang di percaya memimpin sebuah pauskan perang yang di dalam pasukan tersebut berdiri orang-orang yang sangat disegani dan dekat dengan Rasulullah saw ialah Usamah bin ziyad. Seorang pemuda yang masih  berumur 18 tahun telah memimpin pasuka muslimin yang pada saat itu di antara pasukann yang di pimpinnya ada pada sahabat senior seperti Abu Bakar, Umar yang merupakan semulia-muliah tentara islam. Namun semnagtnya dan kegagahannya mendapatkan kepercayaan dari orang-orang yang mulia dan dicintai Rasulullah.

Ataukah kita pernah mendengar seorang pemuda yang bernama Muhammad Alqosim yang pada umur 21 tahun telah menakhlukkan Negara ( السند) , dan ia merupakan pemimpin pasukan terbesar pada masanya

Ataukah kita pernah mendengar seorang pemuda yang bernama Saad bin Abi Waqos yang pada umurnya yang ke 17 tahun telah dinobatkan sebagai orang yang pertama kali menggunakan panah jihad di jalan Allah.

Ataukah kita pernah mendengar seorang pemuda yang bernama Al arqom bin Abi Al Arqom yang pada umurnya yang ke 16 tahun telah menjadikan rumahnya sebagai tempat tinggal nabi dan tempat dakwah pertma sekali selama 13 tahun berturut-turut.

Ataukah kita pernah mendengan seorang pemuda dengan semangat jidanya mejdai orang yang pertama kali menghunuskan pedang di jalan allah. Ialah Zubair bin Awam, yang  pada saat itu masih sangat muda, ia berumur 15 tahun . bukan hanya itu ia juag dinobatkan sebagai jubirnya Rasulullah SAW dalam urusan perpolitikan dan kenegaraan. Ingat saat itu Zubair bin Awam adalah seorang pemuda yang sangat belia.

Ataukah kita pernah mendengar cerita dua orang remaja tangguh yang ikut bergabung dalam pasukan muslimi dalam perang badar. Ialah muaz bin ammru bin al jumuh seorang remaja berumur 13 tahun dan Muawwaz bin 'Afra' yang masih berumur 14 tahun. Saat memasuki barisan kaum muslimin dan berhadapan dengan musuh, hal yang pertama yang mereka tanyakan adalah mana yang namanya Abu jahal dan mereka ingin membunuhnya. Mungkin saat itu sebagian sahabat yang ikut bergabung tidak mempercayai dua orang anak kecil ingin membunuh seorang yang sangat kuat dan terpaut umur yang sangat berbeda dengan mereka. namun berkat izin Allah mereka berhasil merenggut nyawa musuh isalam terbesar itu hingga Abu jahal mati di tangan mereka berdua.

Atau kita kenal dengan Zaid bin sabit yang  pada umur 13 tahun. Menjadi penulis wahyu dan mempelajari bahasa suryaniyah dan yahudiah dalam 17 malam. Kemudian menjadi penerjemahnya rasulullah dan penghaal al-quran dan mengumpulkan semua Al quran. Awalnya ia minta izin kepada ibunya agar diizinkan ikut berperang. Namun ibunya kemudian mengantarkannya menemui rasulullah agar diizinkan untuk ikut berperang. Namun rasulullah tidak mengizinkannya karena masih sangat belia. Akhirnya ibu zaid bin stabit meminta sesuatu yang mungkin bisa dilakukan anaknya namun pahalanya sama dengan pahala jihad di jalan Allah. Akhirnya rasulullah memintanya agar menuntut ilmu mempelajari bahasa suryani dan yahudi yang dikenal sebagai bahasa yang sangat sulit sampai orang-orang yang pergi berjihad pulang. Namun zaid bin tsabit tidak butuh waktu lama. Hanya butuh waktu satu minggu ia bisa menguasa kedua bahasa itu dengan sempurna.

Inilah contoh pemuda-pemuda yang bercahaya dimasanya. Mereka tidak ada menjadikan masa untuk bersenang senang sebagaimana banyak anggapan pemuda zaman ini. namun kehidupan mereka penuh karya dan pengabdian sehingga sejarahpun mencatat ditinta emasnya pengorbanan dan pengabdian mereka.

Jika kita berharap tinta emas akan menuliskan setiap jejak langkah kita, maka berbuatlah dari sekarang. Karena semua kita berhak mendapatkan goresan tinta emas itu, namun sanggupkan kita menggoseskannya sehingga akan dikenang dan di tauladani setiap orang setelah kita.

Kitalah pelaku sejarah yang sesungghunyanya. Jadikanlah setiap usaha kita memberikan bekas dan pengaruh bagi orang lain. Jangan sampai sepeninggalan kita hanya dua saja kata yang tertulis kenangan tentang kita yaitu tulisan nama dan tahun wafat pada batu nisan.

Ingat segeralah berbuat, karena masa muda adalah masamu yang sebenarnya.



Bercita-citalah


Pada tahun 2004 saat saya masih menduduki kelas satu Tsanawiyah, pada pertemuan pertama  pelajaran Bahasa Indonesia, ibu guru menanyai kami, apa cita-cita kalian?. Saya dengan polos mengatakan " Saya ingin jadi ustaz Bu?". Sontak seisi kelas ketawa karena memang terdengar aneh. Baru kali ini orang yang ingin jadi ustaz di saat semua orang ingin jadi dokter, pilot, tentara, hakim, presiden dan lain sebagianya. Memang saat itu memang lebih dikenal kalau menjadi seorang ustaz bukanlah cita-cita banyak orang. Mereka hanya bekerja dengan gaji yang tidak pernah tetap bahkan tidak pernah ada. Kehidupannya jauh dari kekayaan, tidak punya mobil, hp, rumah bahkan makanpun susah. Saya tahu itu. Namun ayah saya mendidik semua hal yang ada didunia adalah hal yang sementara. Sementara kehidupan akhirat adalah tempat kembali yang kekal.

 Namun disaat teman-teman saya tertawa, saya melihat sesuatu yang berbeda muncul dari raut wajah ibuk guru. Seolah-olah dari bola matanya terpancar rasa yang berbeda. Hampir saja saat itu beliau meneteskan air mata. Saya juga tidak paham saat itu. bukan malah sama dengan teman-teman saya yang lain.

 " inilah sebenarnya cita-cita tertinggi yang setelahnya tidak ada lagi yang bisa mencapainya" ibu guru malah menyemangatiku.

Namun semua ini menjadi tanda tanya bagi saya sehingga mengetahui jawabannya ketika saya terbang menjau dari bumi pertiwi menuju tanahnya nabi musa demi sebuah cita-cita menjadi seorang ustaz.

Akhirnya saya sadar apa yang di katakana oleh ibu guru saat di tsanawiyah dulu. Gelar ustaz adalah gelar tertinggi yang di berikan kepada seseorang oleh universitas terhadap karya yang dihasilkannya. Bahkan gelar ustaz ini lebih tinggi dari pada gelar seorang doctor. Di tanah arab gelar ustaz ini adalah gelar untuk seorang Professor.

###

Bercita-citalah, karena bisa jadi hal yang pernah kita impikan merupakan hal yang sangat besar yang tak banyak diketahui oleh orang-orang.

Hidup dengan cita-cita bagaikan seseorang yang berjalan dengan tujuan yang jelas dan orang yang hidup tanpa cita-cita bagaikan orang yang hidup tanpa tujuan yang jelas.

Cita-cita akan menjadikan seorang kuat dalam berjalan, akan menjadikan semangat saat dalam berusaha dan akan menjadikan tantangan jadi mudah. Kenikmatan seseungguhnya tidak akan pernah mereka rasakan sehingga mereka mencapai apa yang mereka cita-citakan. Mereka akan mengorbankan segalanya demi sebuah target dan cita-cita. Sehingga nyawa sekalipun akan dikorbankan demi sebuah cita-cita yang mulia.

Adakah kita melihat seseorang yang memiliki cita-cita untuk mengahfalkan Al-quran kalamullah. Meraka kadang tidak pernah tidur siang ataupun malam kecuali hanya beberapa jam saja, mereka rela makan dengan keterbatasan karena memang mereka tidak memiliki waktu selain dengan al-quran, mereka bahkan memutuskan hubungan dengan dunia luar leawat media social yang ada. Mereka akhirnya meninggalkan semua kesenangan dunia dan isinya demi sebuah cita-cita yang mulia, menjadi Ahlullah fil ardi.

Sebagaimana di jelaskan oleh hadis bahwa Allah swt memiliki keluarga di langit dan di bumi. Keluarga allah di langit adalah para malaikat dan keluarga allah di dunia adalah para penghafal al-quran.

Bagaimana mungkin mereka rela mengenyampingkankan semuanya dan mengorbankan semuanyanya, karena mereka tahu tujuan mereka hanya satu menjadi penghafal al-quran dan menjadi keluarga allah yang ada di muka bumi ini.  

Atau adakah kita mendengar kisah-kisah heroik para pejuang islam di medan tempur bertarung melawan musuh hingga harta dan nyawapun menjadi taruhan, karena kekuatan sebuah impian yaitu cita-cita mendapatkan gelar syahid di mata allah.

Dikisahkan seorang sahabat yang pada siang harinya melaksanakan acara pernikahan dan tentunya malam harinya adalah malam yang sangat berbahagia bagi mereka pasangan penganten baru. Namun ketika mereka berdua masih dalam buayan asmara, terdengarlah seruan jihad yang membuatnya bangun indahnya malam mereka berdua dan minta izin kepada istrinya untuk keluar berjihad. Bahkan saat itu ia belum sempat mensucikan dirinya sehabis bermulan madu dengan isterinya. Akhirnya cita-cita muliannya menjemput sahid berakhir di medan pertempurang. Sungguh saat ia meninggal syahid di jalan Allah dalam keadaan junub, Allah SWT memerintahkan para malaikatnya sendiri untuk memandikan jasad suci penghuni syurga dengan gelar syahid yang ia sandang.

Begitulah kekuatan sebuah cita-cita.
Seorang yang bercita-cita mengahafal al-quran akan rela meninggalkan kesenangan dunia demi cita-citanya. Seorang yang berangkat ke medan jidah demi cita-cita syahid dijalannua akan tidak pernah gentar dengan tajamnya pedang dan kuatnya lawan demi sebuah cita-cita mendapatkan gelar syahid dimata Allah SWT.

Seorang yang bercita-cita menjadi dokter akan bersungguh-sungguh dalam menguasai semua hal yang berkaitan dengan kedokteran. Mereka rela mengeluarkan uang jutaan bahkan ratusan juta rupiah demi sebuah cita-cita menjadi seorang dokter.

Seorang yang beercita-cita menajdi insinur akan menekuni ilmu yang berkaitan dengannya. Semuanya terencana.

Ingat, cita-citamu adalah peta perjalananmu. Kehilangan cita-cita sama dengan seseorang yang berjalan tanpa peta.


Selamat merancang cita-cita.

PEMUDA SEJARAH



Wahai pemuda, apa hal yang terbesar yang telah pernah kita buat dalam hidup kita ini?
Pernah memutuskan suatu hal yang bedampak pada maslahat luas,
Pernah membuat gebrakan yang mendunia,
Pernah menjadi pelaku sejarah yang akan selalu dikenang,
Pernah berfikir besar dan mewujudkannya.

Atau…

Kita masih terbuai dengan indahnya masa muda,
Bangun pagi masih dibangunkan,
Masih alai-alai dalam bersikap dan bertindak,
Tidak peduli dengan keadaan sekitar,
Cuek dengan perkembangan.

Sekarang mari kita mencoba melihat apa yang telah diperbuat oleh para pemuda sejarah yang telah menorehkan tinta emasnya, sehingga sampai saat ini nama mereka selalu indah untuk diceritakan dan dikenang.
1.      MUHAMMAD AL-FATIH. Pada usia 22 tahun, ia menjadi satu-satunya penakhluk Konstantinopel ibu kota Kerajaan Bizantium yang tak ada satupun panglima perang Islam sebelum yang bisa menakhlukkannya.
2.      ABDURRAHMAN AN-NASIR. Pada usia 21 tahun, ia telah memimpin Andalusia, pusat kekuasaan Islam saat itu. Sejarah mencatat, pada era kepemimpinan Abdurrahman An-Nasir, Andalusia mencapai masa keemasannya. Ia menjadi pengambil keputusan dalam berbagai urusan ke Negaraan. Dari tangannya muncul kebangkitan-kebangkitan keilmuan yang selama ini terhenti. Maka saat itu Andalusia menjadi Negara yang sangat kuat, sehingga daerah kekuasaan Andalusia saat itu meluas hingga ke daratan Eropa.
3.      USAMAH BIN ZAID. Pada usia 18 tahun, ia telah memimpin pasukan muslimin, yang didalamnya terdapat pembesar-pembesar dari para Sahabat, seperti Abu Bakar dan Umar.
4.      MUHAMMAD Al-QOSIM. Pada usia 17 tahun ia memimpin pasukan dan menakhlukkan kota Sind, sebuah kota di India.
5.      SAAD BIN ABI WAQAS. Pada usia 17 tahun, sejarah mencatat ialah orang yang pertama kali  melepaskan anak panah untuk berjihad di jalan Allah. Ia juga merupakan enam dari sahabat yang selalu diajak berunding oleh Rasulullah SAW.
6.      AL-ARQOM BIN ABI AL-ARQOM. Pada usian 16 tahun, ia menjadikan rumahnya menjadi tempat dakwah Rasulullah SAW pertama kali.
7.      THOLHAH BIN UBAIDILLAH. Pada usia 16 tahun, ia mengorbankan segenap jiwa dan raganya demi melindungi Rasulullah SAW dalam kepungan musuh pada perang Uhud. Maka tidak kurang dari 70 sayatan pedang bersarang pada tubuhnya. Abu Bakarpun mengatakan, jika disebut padanya perang Uhud, ia akan selalu ingat pada Tholhah dan ia akan berkata akan berkata " Perang Uhud milik Tholhah Bin Ubaidillah.
8.      AZ-ZUBAIR BIN AL-AWWAM. Saat Usianyanya masih 15 tahun, sejarah mencatat bahwasannya ia lah orang yang pertama kali menghunuskan pedang di jalan Allah. Ia juga dikenal sebagi juru bicaranya Rasulullah SAW.
9.      AMR BIN KULTSUM. Pada usia 15 tahun, ia telah menjadi pemimpin dalam Qabilahnya.
10.  MUAZ BIN AMR BIN AL-JAMUH ( 13 Tahun ) dan MUAWWIZ BIN 'AFRAK ( 14 Tahun ). Dua pemuda gagah perkasa ini membunuh Abu Jahal pada perang badar.
11.  ZAID BIN TSABIT. Pada usia 13 tahun, telah diamanahi oleh Rasulullah SAW sebagai penulis wahyu. Bahkan ia bisa menguasai bahasa Suryani dan Yahudi hanya dalam waktu 17 malam.
Itulah mereka pemuda-pemuda perkasa yang dalam usia yang sangat muda telah berbuat besar untuk Agama dan Negara. Sekarang mari bertanya pada diri kita masing-masing, hal apa yang telah pernah kita perbuat demi agama dan bangsa ini?

#Selamat_Hari_Sumpah_Pemuda
#Pemuda_Adalah_Pelaku_Utama_Perubahan
#Mari_Berbuat_Untuk_Agama_Dan_Negara
#Mari_Torehkan_Tinta_Emas

Warga DKI Diharapakan Pilih Pemimpin Muslim dan Mesti Dengarkan Fatwa MUI


Tidak ada yang salah dengan tulisan saudara saya yang bertajuk " Warga DKI Tidak Perlu Hiraukan Fatwa MUI ", namun ajakan yang disuguhkan sangat berbahaya untuk keislaman di Nusantara. Ajakan meninggalkan ulama merupakan sebuah perpalingan dari ajaan Nabi yang agung ini. Justru sebaliknya, Rasulullah memberikan posisi kemuliaan bagi para ulama. Bukankan Rasulullah telah berpesan bahwasannya beliau mengatakan " para ulama adalah pewaris para Nabi ". Jikalaulah ulama ditinggalkan, siapa lagi yang akan mengemban amanah Nubuwah ini. Meninggalkan ulama, berarti sama saja dengan meninggalkan ajaran Rasulullah SAW.

MUI bagi saya adalah lembaga besar yang mesti diikuti oleh muslimin Indonesia. Karena kalaulah bukan pada ulama kita bertannya, terus kepada siapa lagi. Mungkin saja saudara saya ini mengatakan, " kan ulama bukan di MUI saja, masih ada ulama NU atau Muhammadiyah lainnya ". Betul, hak saudara untuk bertanya kepada ulama yang lain. Namun perlu kita pahami bahwasannya kaedah Ushul fiqih mengatakan " Ijtihad tidak bisa dibatalkan dengan ijtihad ". Silahkan cari ulama lain yang memfatwakan boleh pilih Ahok, namun kita tidak pernah boleh mengatakan jangan ikuti pendapat ulama itu, jangan hiraukan fatwa itu. Saya yakin kalau antum benar-benar Azhar, antum pasti memahami kaedah tersebut.

Persoalan fatwa itu mengganggu stabilitas Nasional dan kerukunan atau dianggap intoleran, itu hanyalah perspektif pribadi yang bisa saja masing-masing kita memiliki perspektif yang berbeda. Ada satu dimensi yang tidak bisa terbaca oleh seseorang sehingga ia menganggap fatwa itu keliru dan salah. Bukan karena fatwanya salah, namun ilmunya tidak bisa menjangkau sisi pesan yang ingin disampaikan. Ulama berfatwa bisa saja memang itu pilihan yang mesti dipilih, atau karena memang seharus diberi tahukan atau fatwa tersebut merupakan Akhaffu Ad-dhararain, yang mana jika tidak disampaikan akan memunculkan mafsadah yang lebih besar lagi.


TIDAK ADA YANG BERBEDA DENGAN DARS SYEIKH AMRU WARDHANI MALAM INI




Tidak ada yang berbeda dengan majelis ilmu Maulana Syeikh Amru Wardhani malam ini. Semuanya terlihat biasa-biasa saja. Tidak ada terlihat kesan bahwa beliau baru pulang dalam perjalanan jauh, tidak ada kesan kalau beliau ada permasalahan dan, semuanya benar-benar berjalan seperti biasa. Malam ini, beliau kembali menjelaskan kitab Minhajnya Imam Al-Baidhowi.

Andai saja mereka yang telah terlanjur menebarkan fitnah terhadap Syeikh, malam ini hadir duduk satu majelis bersama beliau, saya yakin mereka akan tersungkur malu, bungkam tak dapat berkata-kata. Mereka akan mendapati beliau 100 % berbeda dari prasangkaan yang selama ini bersemayam dalam pikiran mereka.

Beliaulah Ushuli sejati. Malam ini beliau hanya menjelaskan dua baris saja dari lafaz Minhaj. Namun beliau bisa menjelaskannya dalam waktu lebih dari dua jam. Bagaimana anda bisa membayangkan itu mungkin bisa terjadi. Maka jangan pernah bayangkan, cobalah hadiri sendiri, atau setidaknya dengarkan video-video beliau yang berterbaran di youtube jika anda tak mungkin bisa hadir bersama beliau karena dipisah jarak dan waktu.

Beliau dikenal sangat detail dalam mengkaji sebuah permasalahan yang ada dalam satu nash. Maka tak heran, kalau satu kitab matan Minhajnya Imam Al-Baidhowi yang lebih kurang 100 halaman itu saja, bisa selesai disyarah bertahun-tahun. Karena memang benar-benar dalam dan detail, beliau akan mengkaji dari berbagai sisi dan posis.


Maka, kepada saudara-saudaraku yang masih menyebar berita-berita bohong tentang Syeikh Amru Wardhani, bertanyalah kepada mereka yang mengetahui sosok beliau agar anda mendapatkan berita yang falid dan benar tentang sosok beliau. Cukuplah hingga saat ini untuk masih percaya kepada media abal-abal yang tak jelas itu, atau juga statemen orang-orang yang juga tak jelas. Saya berdoa semoga nantinya, anda tidak ikut-ikutan jadi tidak jelas juga. =D

SYEIKH AMRU WARDHANI MENCINTAI INDONESIA


Saudaraku,
Ketahuilah betapa besar kecintaan para ulama Al-Azhar kepada Indonesia, muslimnya para mahasiswanya. Begitu juga dengan Syeikh Amru Wardhani yang saat ini semua orang berbicara tentang kepribadian beliau. Saya yakin, sebagian mereka yang berbicara saat ini, tidak mengetahui dengan pasti siapa sosok yang saat ini mereka perbincangkan.

Ulah media abal-abal?? Ya, saya pastikan. Semua orang berhak berbicara kepada media. Bahkan kesaksian-kesaksian palsupun akan mereka tampung selama memiliki nilai jual yang tinggi.

Saudaraku,
Mari kita mencoba sedikit saja menjaga lisan kita terhadap ulama. Jika kita tidak mengetahui tentang mereka, diam lebih baik bagi kita. Bagaimana kita akan berkata sesuatu yang menyakitkan hati para ulama sedang Rasulullah saja memerintahkan kita untuk mencintai mereka.

Saudaraku,
Kedatangan Syeikh Amru Wardhani ke Indonesia baru-baru ini adalah didorong atas rasa cinta dan kepedulian beliau kepada muslim Indonesia. Saya memastikan, kedatangan beliau ke Indonesia kemaren bukan atas dorongan pembelaan pada penista agama, saya yakin itu. Namun benar, kedatangan beliau saat ini dinilai kurang pas, karena kekhawatiran yang lebih besar yang mungkin akan terjadi jika beliau ikut memberikan tanggapan dalam urusan yang sudah sangat membesar ini. Maka atas dasar cinta itu jualah, dengan saran dari Grand Syeikh Al-Azhar, beliau meninggalkan Indonesia.

Saudaraku,
Biijaksanalah dalam menanggapi sesuatu, bersikaplah secara dewasa. Disaat banyak pihak mulai memberikan tanggapan-tanggapan negatif terhadap kepribadian beliau, ketahuilah saudaraku semuanya tidaklah benar. Jika saja anda mencoba hadir sekali saja di majelis ilmu yang beliau bimbing, maka tidak ada hal lain yang akan anda temukan kecuali cinta dan rahmah. Beliaulah ulama yang rabbany yang akan selalu memikirkan masalah umat ini.


Saatnya kita harus cerdas wahai saudaraku. Cerdaslah dalam menilai, cerdaslah dalam bersikap dan cerdaslah dalam menanggapi. Semoga Allah senantiasa menjaga para ulama kita di tanah air ini dan menjaga Syeikh yang sangat kami cintai Syeikh Amru Wardhani. 

Lima Poin Kesalahan Ahok Yang Tidak Dipahami "Azhari" Pembela Ahok.


Akhir-akhir ini sering muncul di wall FB saya tulisan-tulisan dan status-status " empuk " saudara saya Muhammad Nuruddin dalam situs qutera.com nya. Sekilas saya perhatikan, tulisannya memang empuk dan renyah untuk dibaca apa lagi ditemani secangkir kopi hangat. Maka tak jarang begitu berseliweran komentar-komentar untuk menanggapi tulisan garing tersebut.

Ya, isinya tak lebih dan tidak kurang pembelaannya pada Ahok dari berbagai sisi, (walaupun dia mengakunya tidak). Apakah itu disisi penafsirannya terhadap perkataan Ahok, atau penafsirannya sendiri terhadap larangan surat Al-maidah ayat 51 yang telah dipopulerkan Ahok, atau sikap kontradiktifnya terhadap ajakan untuk tidak suuzhan kepada orang lain, tapi ia suuzan sendiri pada videonya ustaz Yusuf Mansur yang saya yakin itu hanya kira-kiranya saja, mana tau ustaz Yusuf Mansur bukan bermaksud sebagaimana yang saudara saya ini kira.

Atau ajakannya untuk tidak menghiraukan fatwa MUI dan ia mengajak untuk ikut beberapa Ulama yang di sana ia sebutkan nama-namanya dan diantaranya ada nama DR. Said Agil. Atau pengakuanya sebagai Azhari yang cinta Ahok dan atau, atau banyak lainnya.

Sekilas, kalau saya boleh menyimpulkan, bahwa saudara saya ini galau dengan sikap MUI dan mayoritas umat islam Nusantara yang dia anggap intoleran terhadap orang non muslim, tidak mencerminkan sikap rahmah dan lemah lembut.

Satu lagi kegalauannya, kenapa baru ketika akan pemilu isu larangan pengangkatan pemimpin non muslim baru panas-panasnya. Akhirnya hal ini dianggap mempolitisasi ayat al-quran dan lain-lain.
Saya ingin mencoba menanggapi tulisan-tulisan saudara kita tersebut dengan beberapa poin saja, tidak banyak. Saya tidak memaksa anda untuk harus sependapat dengan saya, tapi anda boleh berbeda, atau anda juga boleh menambahkan kritikan buat saudara kita ini semoga Allah senantiasa membimbing kita:

Pertama: Menurut saya, Ahoklah yang mencoba mempolitisasi ayat Al-quran surat Al-Maidah ayat 51 sehingga ia kena batunya sendiri.

Apa buktinya? Buktinya sebelum Ahok mengeluarkan statemennya tersebut, umat islam Indonesia adem ayem saja tak ada yang meributkan masalah Al-maidah ayat 51. Malah umat islam dan media lebih menyoroti kearoganan, kata-kata kotor dan tidak keberpihakan Ahok pada rakyat kecil.

Nah, kalau saya menilai, sebenarnya ada ketakutan dari diri Ahok sendiri yang mengakibatkannya secara tak sadar terpeleset jatuh dalam kubangan lubang yang ia gali sendiri. Awalnya lobang itu dia buat dengan maksud melindungi diri, namun karena terlalu dalam, akhirnya ia terpeleset jauh dan terperangkap dalam lubang penuh kubangan itu. Intinya, ahok jatuh kelobang yang ia gali sendiri dan kewalahan untuk mencoba keluar darinya.

Kedua: Soal penafsiran perkataan Ahok apakah ia melakukan penghinaan kepada al-quran atau tidak. Saya tidak akan menjawab dengan fatwa MUI, karena percuma. Sebab saudara saya tak percaya MUI, dan ulama di dalamnya bukanlah ulamanya.

Karena saudara saya ini menyebut beberapa ulama yang ia anggap ulama yang pantut di ikuti omongannya saya akan kutip pernyataan KH. Said Aqil siroj. ( silahkan cek di video ini https://www.youtube.com/watch?v=rTWG2ZIt_5s ).

Kesimpulannya, PBNU menerima permintaan maaf Ahok yang telah mengaku salah. Ingat mengaku salah. KH Said Aqil membenarkan kalau ahok telah salah bicara, bawa-bawa soal agama dan Al-quran. Ini mengindikasikan, menurut KH Said aqil, Ahok bersalah dan harus diproses hukum, walaupun NU telah memaafkannya.

Ketiga: Karena menurut KH Said Aqil Ahok memang telah bersalah, maka proses hukum harus tetap jalan. Negara kita adalah Negara hukum. Yang namanya kesalahan tetap harus diproses hukum.
Atau Ahok kebal hukum? No no no…. makanya, kita tunggu saja aparat Negara menyelidikinya. Jangan terlalu cepat mengatakan Ahok tak bersalah tak lecehkan Al-quran, wong proses hukumnya saja belum jalan. Biar hukum bicara dan memproses. Jangan kita coba buka ruang sidang sendiri yang hanya akan ngabis-ngabisin tenaga dan waktu saja.

Keempat: Apa beda perkataan ahok dengan perkataan seorang Ibu Rusgiani yang di bui 14 bulan karena dianggap melecehkan agama Hindu, hanya dengan mengatakan canang itu jijik dan kotor.
Perlu diketahui, beliau juga telah minta maaf dan mengatakan tidak bermaksud menghina dan menodai ajaran agama Hindu ( baca http://news.detik.com/berita/2400764/hina-agama-hindu-ibu-rumah-tangga-di-bali-dibui-14-bulan ). Sekarang boleh kita mengatakan Ahok tidak bersalah, karena ia tidak berniat ingin melecehakan al-quran, toh pembelaan seperti itu tidak mempan untuk Ibu Rusgiani.

Makanya sekali lagi, mari serahkan kepada hukum. Serahkan pada pihak yang berwenang. Kan katanya Negara kita Negara hukum, yuk pakai hukum yang sah. Bukan jadi hakim sendiri. Mati-matianpun kita bela Ahok sekarang, kalau menurut hukum nanti bersalah, ya tetap dihukum kan?.

Kelima: Kan Ahok sudah minta maaf? Kita sebagai muslim, di ajarkan kanjeng Nabi untuk memaafkan, bukan?

Ya betul, memaafkan memang ajaran yang mulia, namun ingat ada batasannya juga lho… Anda, ingat perkataan Imam Syafii gak?, " kalau kamu dipancing untuk marah, namun kamu tidak marah, maka kamu tak ubahnya seperti keledai dungu ", nah lhoo….

Kalau menurut saya, perbuatan Ahok melecehkan Al-quran itu, telah memancing-mancing kemarahan umat dengan keterseleoannya. (ini hanya pendapat saya lo ya, boleh beda).

Memaafkan pun juga pilihan, kalau saya tidak menerima maaf dan menuntut hak-hak saya, boleh-boleh saja kan? Minta maaf boleh, tapi karena kita negara hukum, yuk kita selesaikan secara hukum.
Inilah beberapa pembelaan saya dan dukungan saya pada lembaga hukum agar memproses Ahok secara hukum. Secara agama, memang Ahok telah bersalah dan terindikasi melecehkan ayat al-quran menurut mayoritas umat islam Indonesia yang diwakili oleh MUI dan KH Said Aqil Siraj, walaupun saudara saya mencoba menfsirkan dengan cara berbeda yang menyimpulkan tidak ada penghinaan yang dilakukan Ahok. Itu hak dia, yang penting sekarang  kita serahkan pada hukum dengan harapan hukum dapat berjalan dengan adil dan tidak tumpul keatas, seperti kata Presiden kita Jokowi.

Penulis: Amal Khairat

Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, Jurusan Fiqih.

INDONESIA PUNYA PARA ULAMA YANG HEBAT


Aksi 411 lalu mejadi saksi bahwasannya umat islam Indonesia begitu mencintai agama dan para ulamanya. Hanya orang-orang yang "telat mikir" lah yang mau dan berani mengatakan mereka ikut Aksi 411 karena dibayar. Apa anda mampu membayar masa segede itu? Makan, transport, penginapan, dan segelanya, yang mereka datang bukan hanya dari Jakarta, namun dari seluruh penjuru tanah air. Yuk coba mikir yang benar…

Saya begitu terharu mendengar penjelasan Imam Besar Mesjid Istiqlal KH. Nasaruddin Umar ketika mencoba mendiskripsikan begitu besarnya jumlah umat muslim yang berkumpul di Mesjid Istiqlal saat itu.

" Pengalaman kami di Istiqlal Bapak dan Ibuk sekalian, seumur hidup Istiqlal, tidak pernah dihuni oleh masa seperti itu. Semua lantainya, seandainya atapnya Istiqlal bisa didaki, penuh semuanya.

Yang lucu saya katakan, itu space imam shaf di depan, lima lantai penuh. Jadi imamnya di belakang makmum. Saya katakan, bagaimana itu?. Udah anggaplah ini Makkah ( karena darurat ). Masyaallah,,, masyaallah,,, subhanallah.

Padahal perhitungan kita di Istiqlal kalau penuh di ruangannya, seratus dua puluh ribu. Nah kalau itu sampai bawahnya, bisa sampai dua ratus ribu. Kalau empernya sayap kanan dan sayap kiri penuh, itu dua ratus lima puluh ribu. Nah kalau sampai ke tempat parkir pun dipakai, itu sampai tiga ratus ribu.

Saya naik ke menara mesjid setelah sholat jumat itu Bapak dan Ibuk, saya naik ke menara mutar-mutar jalan kaki. Penuh itu di dalam Mesjid Istiqlal. Ketika mau keluar, sampai lantai tiga belum turun, tapi sudah mentok tak bisa keluar. Mau lewat saja manusia itu nggakk bisa. Ya Allah, merinding saya bapak ibu, bukan main, Masyaallah.

Hari rabu malam sudah ada yang datang dari Makasar tujuh ribuan orang…. Saya bertanya terus dengan kawan-kawan panitia. Yang makan malam disediakan sekitar 13.000 orang. Trus belum sampai makanannya dipesan, sudah ada tambahan jamaah sekitar 20.000 orang. Saya khawatirnya kelaparan terus tidak ada yang makan.

Tapi ini diluar dugaan, ini ada suatu keajaiban. Justru kami hanya persiapkan dua puluh ribu roti dan minuman itu, ternyata lebih banyak lagi yang datang dari yang saya perkirakan. Namun dua hari setelah demo, itu masih ada satu gudang yang belum pernah dijamah berisi air aqua.

Ternyata, orang berbondong-bondong bikin dapur umum di Istiqlal. Majelis-majelis taklim di DKI Jakarta berbondong-bondong membuat dapur umum di Istiqlal. Sarapan pagi yang kami khawatirkan akan kurang, ternyata melimpah ruah di Istiqlal saat itu, Masyaallah,,, subhanallah ". Itu potongan penjelasan dari KH. Nasharuddin Umar ketika pertemuan dengan MUI setelah Aksi damai 411 beberapa waktu lalu.

Masyaallah, saya yang menyaksikan Aksi ini dari jauh, merinding melihat ratusan ribu umat islam berkumpul dibawah komando para Ulama. Saya yakin dan optimis, kebangkitan islam tidak lama lagi akan kembali kita raih di bumi Indonesia. Ini tidak terlepas dari peran para ulama kita yang begitu hebat.


Ulama Indonesia adalah para ulama yang hebat. Mencintai dan mendukung mereka adalah suatu kewajiban. Mari kita raih kebangkitan itu dengan bergandeng tangan dengan para Ulama. Pegang erat tangan mereka dan melangkahlah. Dengan izin Allah, kemenangan itu akan kita gapai. 

FATWA MUI SELALU DIDENGAR, KENAPA KASUS AHOK TIDAK?


Dari dulu hingga saat ini, setiap persoalan yang berhubungan dengan keagamaan dan keislaman, pemerintah mempercayakannya kepada MUI untuk memberikan pertimbangan dan Fatwa. Begitu dengan kasus-kasus penghinaan dan pelanggaran hak kebebasan dan toleransi beragama.

Pada era Presiden Soeharto, Arswendo melakukan penghinaan kepada Rasulullah yang menempatkan Nabi Muhammad dalam posisi ke 11 sebagai tokoh idola dalam tabloid yang ia pimpin. Kemudian MUI memfatwakan hal tersebut adalah bentuk penodaan terhadap keyakinan beragama islam. Maka Presiden Soeharto memenjarakan Arswendo setelah melalaui proses hukum dengan pertimbangan Fatwa dari MUI.

Kemudian penghinaan agama yang dilakukan Ahmad Mosadeq yang mengaku Nabi dengan ajaran Ahmadiyahnya. Dengan berbekal Fatwa MUI, pihak kepolisian lansung bertindak menangkap Ahmad Mosadeq dan memprosesnya secara hukum. Akhirnya ia dinyatakan bersalah kemudian dipenjara selama 4 tahun.

Belakangan ini ia kembali ditangkap karena ajaran baru yang ia bawa dengan menamai Gerakan Fajar Nusantara, juga dengan berbekal fatwa MUI yang telah menyatakan kesesatannya.

Kemudian penistaan agama berbaju Syiah di Madura yang dimotori Tajul Muluk dinyatakan sesat dan menodai agama dengan berbekal Fatwa dari MUI.

Kasus Lia Eden yang mengaku sebagai istri malaikat Jibril ditangkap dan dipenjarakan setelah diproses hukum dengan pertimbangan Fatwa MUI.

Dan masih banyak kasus-kasus penistaan lainnya yang tak terlepas dari fatwa MUI dan dinyatakan sesat dan menodai agama yang kemudia pelakunya diproses hukum dan ditahan.
-
Namun tak kala kasus penistaan ini terjadi pada Ahok, seolah-olah fatwa MUI tidak lagi dipakai. Seolah-olah pemerintah kehilangan taring dan tampak lamban, bahkan terlihat mengintervensi kasus ini. Padahal berdasarkan permintaan pemerintah juga, MUI telah mengeluarkan pernyataan bahwa perkataan Ahok tersebut telah menistakan Al-Quran dan para ulama. Fatwa itu kemudian disetujui oleh lebih dari 50 ormas islam lainnya.

Pemutar balikkan fakta dengan perantara media, menjadi alat serangan utama. Bahkan kepolisian menjadi gagal paham dalam menangani kasus ini.

Banyak orang kemudian mempertanyakan kenetralan pemerintah dalam kasus ini. Bukankah kasus ini tidak berbeda dengan kasus-kasus penistaan yang lain. Apa bedanya dengan kasus-kasus penghinaan agama yang lain seperti yang terjadi di Bali dan tempat lain.
-
Jika saja hukum benar-benar ditegakkan di negeri ini, maka kita yakin Ahok akan di penjara atas penistaan Al-Quran dan agama yang telah ia lakukan.

Sebab sampai sebelum kasus ini bergulir, MUI selaku Lembaga yang bertugas membentengi akidah umat, selalu cermat dalam mengeluarkan fatwa. Hal ini dibuktikan dengan diprosesnya berbagai macam kasus penghinaan agama yang terjadi dan semuanya terkena jeratan hukum. Jika saja Ahok bisa bebas dari jeratan hukum, saya meyakini pasti ada intervensi pihak lain yang bermain dalam kasus ini.

Kita akan tetap pantau dan selalu mendukung Ulama dan MUI memantau kelurusan penyelasaian kasus ini. Jika saja hukum masih tumpul untuk petahana, sepertinya perkiraan Aa Gym bisa saja terjadi dan buntutnya akan semakin panjang.

Semoga urusan ini segera tuntas dan keutuhan NKRI tetap terjaga. Jangan sampai menggadaikan keutuhan NKRI, hanya untuk mempertahankan seseorang yang nyata-nyata telah melakukan penistaan.


ANTARA DUA BUYA, BUYA HAMKA DAN BUYA MAARIF


Terlalu jauh rasanya jika saya membandingkan antara dua orang ini. Karena memang mereka berdua tidaklah sama.

Namun demikian, kesamaan mereka berdua sama-sama dipanggil "Buya". Yang mana bagi masyarakat Minangkabau, gelar buya adalah semacam gelar penghormatan bak "Kiyai" di tanah Jawa. Gelar yang hanya disematkan kepada para ulama yang diangap benar-benar paham dengan agama dan jadi panutan dalam bertindak, bukan sekedar gelar rakitan yang bisa disemat kesiapapun.

Siapa yang tidak kenal dan tidak cinta dengan Buya Hamka. Ulama kharismatik yang tegas dan lantang dalam urusan keyakinan dan aqidah. Selalu berada pada garda terdepan dalam perjuangan. Bahkan jabatannyapun sebagai ketua MUI rela ia tinggalkan demi mempertahankan aqidah umat.

Namun demikian, jabatan bukanlah penyebab seorang ulama dicintai umatnya. Setelah Buya Hamka mengundurkan diri dari Ketua MUI, karena ada tekanan dari pemerintah agar mencabut fatwa larangan Natal bersama, beliau bahkan semakin dicintai oleh umat islam. Keberanian dan kelantangan beliau dalam menyuarakan kebenaran tersebut sampai saat ini menjadi contoh dan teladan bagi generasi penerus Buya Hamka hingga detik ini.

Semangat inilah yang kemudian diwarisi para penerus Buya Hamka di MUI dan para ulama Tanah Air. Siapa yang rela kitab sucinya dihina dan dinistakan. Akhirnya peristiwa ini membakar semangat para ulama sebagaimana dulu yang telah terjadi di masa Buya kita tercinta, Buya Hamka.

Namun saya sedih dengan keadaan Buya Maarif. Berulang kali dan bukan sekali dua kali, statementnya seringkali banyak melukai hati umat islam. Apa yang terjadi denganmu wahai Buya Maarif?

Saat umat islam terdiskriminasi oleh kepentingan orang-orang berkekuasaan, seharusnya seorang "Buya" lah yang menjadi pembela dan penguat perjuangan. Namun hal itu tidak kami dapatkan pada sosok Buya yang satu ini. Ia bahkan sering kali ikut-ikutan mendiskriminasi umat. Sekali lagi, ada apa dengan anda Buya Maarif?

Beberapa waktu yang lalu, Maarif Institute mengeluarkan  sebuah  riset yang cukup menyakiti umat islam di Indonesia khususnya warga Padang dan Banda Aceh. Bagaimana mungkin mereka menempatkan dua kota tersebut di atas sebagai kota yang paling tidak islami di Indonesia.

Kemudian saat hari ini, disaat umat islam mengharapkan ditegakkan keadilan kepada penghina al-Quran, ia malah mati-matian membela si penghina Al-Quran. Dari sini saya mulai meragukan keotentikan gelar buya nya.

Saya sangat geram dengan pernyataan-pernyataannya yang begitu memojokkan umat islam dan ulamanya. Mana wujud dari gelar yang selama ini ia sandang sebagai "Buya". Atau memang selama ini kita salah memanggilnya dengan gelar Buya, entahlah...


Namun saya yakin, masih banyak Buya Hamka-Buya Hamka lain yang dapat kita warisi semangat perjuangan dan keteladannya. Walaupun Buya Hamka telah tiada, namun semangat itu selalu terasa dan ada ditengah-tengah kita. Rahimahullah Buya Hamka.

Tentang perkataan " Lau kana Khairan Lasabaquna Ilaih "- jika saja perkara itu beik tentu mereka belah mendahului kita.



Sebagian orang berhujjah dengan perkataan ini untuk mencap dan menyalahkan amalan sebagian umat muslim. Mereka menggunakan untuk membantah amalan-amalan yang ada saat ini dan belum pernah dicontohkan oleh rasulullah. Namun walaupun demikian, amalan tersebut tetap memiliki dalil dari al-quran dan sunnah.
Ketika mereka kehabisan bahan untuk membantah, maka muncullah kalimat di atas.

Namun tahukah anda bahwasannya Allah SWT berfirman dalam surat Al-Ahqof ketika menjelaskan peroloka-olokan orang kafir kepada kaum muslimin tak kala islam mereka jadikan agama. Allah berfirman:
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلَّذِينَ آمَنُوا لَوْ كَانَ خَيْرًا مَا سَبَقُونَا إِلَيْهِ
Artinya: Dan orang-orang kafir berkata kepada orang yang beriman " jika saja alquran itu adalah sesuatu yang baik tentunya mereka(muslim) tidak akan mendahului beriman kepadanya.

Qotadah mengatakan bahwasannya ayat ini diturunkan berkenaan dengan sejumlah orang Musrik suatu ketika berkata " kami yang paling mulia, perkasa dan terhorman, jika saja terdapat kebaikan dalam Al-quran/Isalam tentulah kami yang pertama masuk islam" ( diriwayatkan oleh Ibnu jarir At-Tobari).

Ternyata ungkapan serupa itu adalah ungkapan orang kafir untuk mengolok-olok kaum muslimin dulunya. Nah sekarang apakah kita mau mengikuti cara orang kafir dalam mengolok-olok saudara muslim sendiri?