Dalam buku
berjudul "Ini Ayahku" yang ditulis oleh Asy-Syahid Syeikh Professor. Dr.
Muhammad Sa'id Ramadhan Al-Bouthy rahimahullah, beliau mengisahkan bagaimana
sang Ayahanda Syeikh Mula Ramadhan Al-Bouthy mendidik anak-anaknya dari kecil.
Dalam buku setebal
200 halaman tersebut, beliau menceritakan bagaimana awal mula ayahnya membangun
rumah tangga bersama ibunya, kemudian hijrah dari Kurdi ke Syiria, dan
bagaimana mendidik anak-anaknya hingga beliau wafat.
Begitu banyak
hikmah yang dapat kita ambil dari kisah perjalanan Ayahanda dari Syikh Bouthy
dalam buku kecil tersebut. Diantara hal terpenting, bahwasannya "buah
tidak akan jatuh jauh dari pohonnya".
Sebuah rumah tangga yang didasari dan dibangun
dengan ketakwaan, maka anak keturunan yang lahir, tidak akan jauh berbeda
dengan kondisi keimanan dan semangat ketakwaan orang tuanya.
Berhubungan dengan
semangat pejuang " Subuh " dalam buku ini, Syeikh Bouthy menceritakan
bagaimana sang Ayahanda selalu memperhatikan keseharian anak-anaknya mulai dari
sejak subuh harinya.
Sepulang sholat
Subuh berjamaah di Mesjid, Sang Ayahanda
akan mengumpulkan seisi rumah dan membaca wirid khusus bersama-sama yang selalu
mereka baca selepas sholat subuh setiap harinya. Bahkan Syeikh Bouthy
mengatakan, hingga saat beliau menulis buku ini beliau masih merutinkan membaca
wirid yang diajarkan oleh sang Ayahanda dari kecilnya dulu.
Begitulah kalau
nilai-nilai kebaikan jika sudah ditanamkan sejak dari kecil dalm diri seorang
anak. Bak kata orang Minangkabau, "Ketek taraja-raja, lah gadang tarubah
tido, lah tuo jadi parangai" (Waktu kecil jika sudah terbiasa, maka saat
dewasa dia tak akan bisa dirubah dan saat tua akan menjadi perangai
kebiasaan).
-
Seorang senior
saya yang dulunya belum menikah pernah berkata, "Saya ingin punya istri
yang bangun subuhnya tidak telat, bahkan bisa bangun lebih awal dari saya dan
bangunin tahajjud" ( Eaa.. =D ), dan sekarang beliau sudah menikah semoga
sakinah dan mawaddah.
Memang benar,
karena peradaban yang beken itu dibangun dimulai di waktu subuh. Begitu juga
kata Aa Gym dan kabar gembira buat Bujangers para pejuang subuh yang akan mendatangi
calon mertua.
Kata Aa Gym,
"Nanti kalau calon mertua nanya sama kamu para bujangs, -Kamu punya apa,
berani-benaninya lamar anak saya-".
Jawab saja,
"Saya punya sesuatu yang lebih baik dari dunia dan seisinya"
wkwkwkw…. =D .Ya itulah dua rakaat sebelum subuh.
Rasulullah SAW
bersabda, "Dua rakaat sebelum subuh, lebih baik dari pada dunia dan
seisinya"
Selamat berjuang
Para Bujangs.
0 komentar:
Posting Komentar