Minggu, 18 Desember 2016

PEREMAJANISASIAN


Peremajanisasian seorang pemuda telah menjadikan diri pemuda tidak produktif dan senantiasa menunggu masa yang pas untuk berkarya dan berbuat. Mereka senantiasa menunggu masa matang untuk mau berbuat. Akhirnya sifat ini menjadikan manusia-manusia yang semesti bisa berbuat banyak tidak bisa menhasilkan apa-apa.

Atau seseorang yang berpikir, masa muda adalah masanya untuk bersenang-senang dan masa tua adalah waktunya untuk bekerja.

Namun lupakah kita, bahwa pemuda-pemuda islam pada zaman yang diberkahi telah menjadi orang-orang yang sangat berpengaruh di dunia islam pada saat mereka masih berusia sangat muda dan sangat muda.

ABDURRAHMAN AN-NASIR. Pada usia 21 tahun, ia telah memimpin Andalusia, pusat kekuasaan Islam saat itu. Sejarah mencatat, pada era kepemimpinan Abdurrahman An-Nasir, Andalusia mencapai masa keemasannya. Ia menjadi pengambil keputusan dalam berbagai urusan kenegaraan. Dari tangannya muncul kebangkitan-kebangkitan keilmuan yang selama ini terhenti. Maka saat itu Andalusia menjadi Negara yang sangat kuat, sehingga daerah kekuasaan Andalusia saat itu meluas hingga ke daratan Eropa

Atau pernahkah kita mendengan seorang pemuda yang pernah di ceritakan oleh Rasulullah akan lahir dimana tidak aka nada yang bisa menaklukkannya keculai dibawah pimpinan pemuda ini. ialah Muhammad al faith, pada usia yang masih menginjak 22 tahun telah Menakhlukkan konstatinopel ibu kota kerajaan bizantium yang tak ada satupun dari raja dan tentara yang sebelumnya yang bisa menakhlukkannya. Ialah sebaik-baik panglima perang yang pernah diceritakan Rasulullah saw dan ingat ia saat itu masih berusia 22 tahun.

Atau pernahkah kita mendengan seorang yang di percaya memimpin sebuah pauskan perang yang di dalam pasukan tersebut berdiri orang-orang yang sangat disegani dan dekat dengan Rasulullah saw ialah Usamah bin ziyad. Seorang pemuda yang masih  berumur 18 tahun telah memimpin pasuka muslimin yang pada saat itu di antara pasukann yang di pimpinnya ada pada sahabat senior seperti Abu Bakar, Umar yang merupakan semulia-muliah tentara islam. Namun semnagtnya dan kegagahannya mendapatkan kepercayaan dari orang-orang yang mulia dan dicintai Rasulullah.

Ataukah kita pernah mendengar seorang pemuda yang bernama Muhammad Alqosim yang pada umur 21 tahun telah menakhlukkan Negara ( السند) , dan ia merupakan pemimpin pasukan terbesar pada masanya

Ataukah kita pernah mendengar seorang pemuda yang bernama Saad bin Abi Waqos yang pada umurnya yang ke 17 tahun telah dinobatkan sebagai orang yang pertama kali menggunakan panah jihad di jalan Allah.

Ataukah kita pernah mendengar seorang pemuda yang bernama Al arqom bin Abi Al Arqom yang pada umurnya yang ke 16 tahun telah menjadikan rumahnya sebagai tempat tinggal nabi dan tempat dakwah pertma sekali selama 13 tahun berturut-turut.

Ataukah kita pernah mendengan seorang pemuda dengan semangat jidanya mejdai orang yang pertama kali menghunuskan pedang di jalan allah. Ialah Zubair bin Awam, yang  pada saat itu masih sangat muda, ia berumur 15 tahun . bukan hanya itu ia juag dinobatkan sebagai jubirnya Rasulullah SAW dalam urusan perpolitikan dan kenegaraan. Ingat saat itu Zubair bin Awam adalah seorang pemuda yang sangat belia.

Ataukah kita pernah mendengar cerita dua orang remaja tangguh yang ikut bergabung dalam pasukan muslimi dalam perang badar. Ialah muaz bin ammru bin al jumuh seorang remaja berumur 13 tahun dan Muawwaz bin 'Afra' yang masih berumur 14 tahun. Saat memasuki barisan kaum muslimin dan berhadapan dengan musuh, hal yang pertama yang mereka tanyakan adalah mana yang namanya Abu jahal dan mereka ingin membunuhnya. Mungkin saat itu sebagian sahabat yang ikut bergabung tidak mempercayai dua orang anak kecil ingin membunuh seorang yang sangat kuat dan terpaut umur yang sangat berbeda dengan mereka. namun berkat izin Allah mereka berhasil merenggut nyawa musuh isalam terbesar itu hingga Abu jahal mati di tangan mereka berdua.

Atau kita kenal dengan Zaid bin sabit yang  pada umur 13 tahun. Menjadi penulis wahyu dan mempelajari bahasa suryaniyah dan yahudiah dalam 17 malam. Kemudian menjadi penerjemahnya rasulullah dan penghaal al-quran dan mengumpulkan semua Al quran. Awalnya ia minta izin kepada ibunya agar diizinkan ikut berperang. Namun ibunya kemudian mengantarkannya menemui rasulullah agar diizinkan untuk ikut berperang. Namun rasulullah tidak mengizinkannya karena masih sangat belia. Akhirnya ibu zaid bin stabit meminta sesuatu yang mungkin bisa dilakukan anaknya namun pahalanya sama dengan pahala jihad di jalan Allah. Akhirnya rasulullah memintanya agar menuntut ilmu mempelajari bahasa suryani dan yahudi yang dikenal sebagai bahasa yang sangat sulit sampai orang-orang yang pergi berjihad pulang. Namun zaid bin tsabit tidak butuh waktu lama. Hanya butuh waktu satu minggu ia bisa menguasa kedua bahasa itu dengan sempurna.

Inilah contoh pemuda-pemuda yang bercahaya dimasanya. Mereka tidak ada menjadikan masa untuk bersenang senang sebagaimana banyak anggapan pemuda zaman ini. namun kehidupan mereka penuh karya dan pengabdian sehingga sejarahpun mencatat ditinta emasnya pengorbanan dan pengabdian mereka.

Jika kita berharap tinta emas akan menuliskan setiap jejak langkah kita, maka berbuatlah dari sekarang. Karena semua kita berhak mendapatkan goresan tinta emas itu, namun sanggupkan kita menggoseskannya sehingga akan dikenang dan di tauladani setiap orang setelah kita.

Kitalah pelaku sejarah yang sesungghunyanya. Jadikanlah setiap usaha kita memberikan bekas dan pengaruh bagi orang lain. Jangan sampai sepeninggalan kita hanya dua saja kata yang tertulis kenangan tentang kita yaitu tulisan nama dan tahun wafat pada batu nisan.

Ingat segeralah berbuat, karena masa muda adalah masamu yang sebenarnya.



0 komentar:

Posting Komentar