Minggu, 18 Desember 2016

APAKAH INDONESIA TELAH KEMBALI DI JAJAH ??



Membaca pemberitaan akhir-akhir ini membuat hati saya ngilu-ngilu nyeri dengan keadaan Negri ini. disamping begitu banyaknya masalah dalam negeri, ternyata pemerintah masih mengimpor berkontainer-kontainer masalah dari luar. Sulit bagi saya untuk berhusnuzhan kepada pemerintahan yang berkuasa saat ini.

Melihat realita ini semua, membuat saya kembali mencoba kembali menelisik dan membaca sejarah Negeri ini.

Sewaktu saya duduk di bangku Sekolah Dasar dulunya, yang saya tau Indonesia dijajah oleh Belanda selama 350 tahun. Akhir-akhir ini ada yang membantah kalau angka  itu terlalu berlebihan. Namun setelah saya memahami betul-betul maksud angka 350 itu, saya berani menyimpulkan angka tersebut tidak salah.

Memang benar, penjajahan secara fisik yang dilakukan Belanda pada rakyat Indonesia tidaklah selama 350 tahun, akan tetapi awal mula datangnya Belanda ke Indonesia adalah dengan menguasai perdagangan Indonesia. Pada saat ini sebenrarnya Belanda menjajah Indonesia secara ekonomi.

Dan saya merasa inilah yang telah terjadi kembali pada Indonesia saat ini. Kita telah kembali dijajah dalam perekonomian oleh China yang merupakan pintu masuk untuk menguasai secara totalitas kedaulatan Negara ini.

Mari kita coba kembali melihat sejarah Bangsa ini dan coba kita samakan dengan keadaan Bangsa saat ini dengan adanya China di Indonesia. Jangan sekali-kali melupakan sejarah dan jangan sekali-kali kita penha jatuh kedalam lubang yang sama.

Pada tahun 1511, Portugis menguasai Malaka yang merupakan sebuah emporium yang menghubungkan perdagangan antara India dan China. Pada tahun 2016, pulau reklamasi di Jakarta dikuasai oleh Aseng-Aseng China dan Sembilan naga raksasa memulai membangun kekuatan-kekuatan melaui perusahanaan-perusaannya.

Pada tahun 1512, Portugis membangun benteng pertahanannya di Ternate yang menjadi awal mula pembangunan kekuasaanya di Indonesia. Pada tahun 2016, di Kalimantan Barat terdapat sebuah perusahaan China yang tidak bisa dimasuki oleh TNI sekalipun. Apakah itu merupakan benteng pertahanan mereka di Indonesia saat ini sehingga sulit di jangkau??

Pada tahun 1602 Belanda mendirikan VOC, sebuah perserikatan dagang perusahaan-perusahan Belanda. VOC bahkan boleh menjalankan perang dan diplomasi jika daerah tersebut strategis untuk diduduki. Pada Era pemerintahan saat ini antara 2014-2016, berdiri Sembilan Naga besar yang menguasai perekonomian dan perdagangan dalam Negara ini.

Maka dari tahun 1619 sampai 1684, VOC menjadi Negara dalam Negara di Indonesia yang dipimpin oleh  dua orang Gubernur Jan Pieterszoon dan Cornelis Speelman. Pada masa dua gubernur ini, beberapa pelabuhan di pulau Jawa diserahkan pada VOC.  Pada tahun 2015, Jakarta dipimpin oleh seorang Gubernur yang berdarah asli China dan kembali ingin berkuasa pada periode ke dua.  Pulau reklamasi yang seharusnya menjadi hak anak bangsa diberikan pada Aseng-Aseng China.

Seabad setelahnya, Belanda mencoba melakukan konsoliasi kekuasaan dari Sabang sampai Merauke dan itu tidak mudah. Belanda mendapatkan begitu banyak perlawanan seperti Perang Paderi, Perang di Ponegoro, Perang Aceh dan lain-lain. Apakah perlawanan seperti ini akan kembali terjadi di tubuh Bangsa ini?

Melihat kesamaan-kesamaan ini saya mulai khawatir bahwasannya usia kemerdekaan Indonesia tidaklah akan lebih dari satu Abad jika keadaan semacam ini tidak dengan segera di tindak lanjuti oleh orang-orang yang merasa cinta dengan Tanah Air ini.

Bahkan secara tidak lansung sebenarnya kita telah kembali dijajah sebagaimana VOC awal mulanya menjajah Indonesia. Begitu banyak perusahaan-perusahaan asing tegak kokoh di Indonesia, bahkan TNI saja tidak bisa menembusnya.

Tulisan ini bukan untuk maksud memprovokasi siapapun. Ini hanyalah bentuk kekhawatiran dan kecintaan saya pada Negeri tercinta ini. Selaku anak bangsa yang cinta tanah air, saya dan kita semua mesti mengkhawatirkan keadaan Bangsa ini. Karena kalau bukan kita yang menjaganya siapa lagi ???

Bangsa ini bukanlah hanya untuk kita hidup saat ini saja, sebab mereka yang hidup saat ini tidak lama lagi akan mati dan kembali ke pangkuan Rab nya. Tapi Negara ini mesti kita wariskan pada generasi selanjutnya dengan tetap dalam keadaan aman dan tenang. Jangan sampai, generasi setelah kita menganggap kita sebagai mereka yang gagal dalam mempertahankan kemerdekaan Negara ini di saat dulunya nenek moyang kita bertumpah darah dalam memperjuangkan Negara ini agar merdeka dari penjajahan.


Sekarang relakah kita kemerdekaan itu runtuh di tangan kita ?.

0 komentar:

Posting Komentar